Penggabungan 2 Tarekat Besar, Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah

Tarekat Qodariyah wa Naqsyabandiyah

Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah merupakan salah satu tarekat terbesar di Indonesia yang lahir dari penggabungan dua tarekat besar, yaitu Tarekat Qodiriyah dan Tarekat Naqsyabandiyah. Tarekat ini memiliki pengaruh luas dalam dunia tasawuf dan masih berkembang hingga saat ini.

Penggabungan ini bertujuan untuk menyatukan ajaran serta praktik spiritual dari kedua tarekat sehingga dapat menciptakan keseimbangan antara aspek syariat dan hakikat dalam kehidupan beragama.

Selain itu, tarekat ini memiliki peran penting dalam membimbing umat Islam dalam menjalankan kehidupan yang lebih berorientasi pada kedekatan dengan Allah melalui berbagai amalan tasawuf.

Definisi Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah

Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah adalah tarekat sufi yang menggabungkan metode spiritual dari Tarekat Qodiriyah yang menekankan dzikir jahr (dengan suara) dan Tarekat Naqsyabandiyah yang lebih menekankan dzikir khafi (diam).

Penggabungan ini menciptakan sistem pembinaan spiritual yang menyeluruh, mencakup aspek dzikir, ibadah, dan akhlak.

Tarekat ini juga dikenal sebagai salah satu tarekat yang memiliki sanad yang jelas dan bersambung hingga Rasulullah SAW. Para pengikut tarekat ini mendapatkan bimbingan langsung dari mursyid yang memiliki keahlian dalam membimbing murid menuju peningkatan spiritual.

Sejarah Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah

Asal-Usul dan Perkembangan

Tarekat ini pertama kali diperkenalkan oleh Syekh Ahmad Khatib Sambas, seorang ulama asal Sambas, Kalimantan Barat, yang belajar di Makkah dan mendapatkan ijazah dari tarekat Qodiriyah serta Naqsyabandiyah. Beliau kemudian mengajarkan tarekat ini di Nusantara, yang akhirnya berkembang pesat terutama di Indonesia dan Malaysia.

Sejarah tarekat ini dimulai dengan usaha Syekh Ahmad Khatib Sambas yang melihat perlunya suatu sistem tasawuf yang dapat diterapkan oleh masyarakat Islam di Nusantara.

Dengan memadukan metode dzikir jahr dari Qodiriyah dan dzikir khafi dari Naqsyabandiyah, ia berhasil menciptakan suatu pendekatan baru yang dapat diterapkan di berbagai lapisan masyarakat.

Setelah wafatnya Syekh Ahmad Khatib Sambas, tarekat ini berkembang di berbagai wilayah, termasuk Jawa, Sumatra, dan Kalimantan, di mana para murid beliau meneruskan ajarannya. Beberapa tokoh yang berperan dalam penyebaran tarekat ini antara lain Syekh Ismail Minangkabau dan KH Ahmad Asrori Al-Ishaqi.

Fakta menarik dari tarekat ini adalah bahwa ajaran yang dibawa oleh Syekh Ahmad Khatib Sambas berhasil menarik banyak murid dari berbagai daerah, terutama karena fleksibilitas ajaran yang dapat menyesuaikan diri dengan budaya lokal.

Cara Kerja dan Fungsi Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah

Metode Pembinaan Spiritual

Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah memiliki metode pembinaan spiritual yang khas, antara lain:

  1. Dzikir: Menggabungkan metode dzikir jahr dan khafi untuk mencapai kesadaran ruhani yang lebih dalam.
  2. Tarbiyah (Pembinaan Spiritual): Dilakukan melalui bimbingan mursyid yang membimbing murid dalam menjalankan amalan tarekat.
  3. Khalwat (Menjauhi Keramaian): Praktik menyendiri untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui meditasi dan ibadah.
  4. Suluk: Pelatihan khusus bagi murid dalam jangka waktu tertentu untuk meningkatkan maqam spiritualnya.
  5. Tawasul: Menghubungkan diri dengan para wali dan ulama melalui doa dan penghormatan.

Fungsi Utama Tarekat

Fungsi utama tarekat ini adalah:

  • Meningkatkan kesadaran spiritual dan ketakwaan kepada Allah.
  • Mengajarkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.
  • Menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui dzikir dan ibadah.
  • Membentuk komunitas yang harmonis dan saling membantu dalam mencapai kesempurnaan spiritual.
  • Memberikan bimbingan dalam menghadapi tantangan hidup dengan penuh ketenangan.

Apa Amalan Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah?

Beberapa amalan yang biasa dilakukan dalam tarekat ini antara lain:

  • Dzikir harian yang terdiri dari dzikir jahr dan khafi.
  • Membaca wirid tertentu yang diajarkan oleh mursyid.
  • Puasa sunnah untuk melatih pengendalian diri.
  • Shalat malam sebagai bentuk kedekatan dengan Allah.
  • Mendalami kitab-kitab tasawuf untuk memperkuat pemahaman spiritual.
  • Melakukan suluk dalam waktu tertentu di bawah bimbingan mursyid.

Siapa Mursyid Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di Indonesia?

Di Indonesia, terdapat beberapa mursyid tarekat ini yang memiliki pengaruh besar dalam pembinaan spiritual umat. Beberapa nama mursyid yang dikenal antara lain:

  • Syekh Ahmad Khatib Sambas sebagai pendiri tarekat ini di Nusantara.
  • KH Ahmad Asrori Al-Ishaqi yang mengembangkan tarekat ini di Jawa Timur.
  • KH Abdul Jalil Mustaqim dari Tulungagung yang memiliki banyak murid di Indonesia.

Para mursyid ini berperan dalam membimbing murid-muridnya dalam menjalankan tarekat secara benar dan sesuai dengan syariat Islam.

FAQs (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

Apakah semua orang bisa bergabung dalam Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah?

Ya, tarekat ini terbuka bagi siapa saja yang ingin mendalami ilmu tasawuf dan meningkatkan spiritualitasnya di bawah bimbingan seorang mursyid.

Apakah tarekat ini bertentangan dengan syariat Islam?

Tidak, karena semua ajaran dalam tarekat ini berlandaskan Al-Qur’an dan hadis, serta dipandu oleh para ulama yang memiliki keilmuan mendalam dalam Islam.

Bagaimana cara memulai perjalanan spiritual dalam tarekat ini?

Langkah pertama adalah mencari mursyid yang memiliki sanad keilmuan yang jelas dan mendapatkan bimbingan langsung darinya.

Kesimpulan

Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah merupakan tarekat sufi yang lahir dari penggabungan dua tarekat besar, yaitu Qodiriyah dan Naqsyabandiyah. Dengan menggabungkan metode dzikir jahr dan khafi, tarekat ini memberikan keseimbangan dalam perjalanan spiritual seseorang.

Selain itu, tarekat ini tetap berlandaskan pada syariat Islam dan dibimbing oleh mursyid yang memiliki sanad keilmuan yang jelas. Hingga kini, tarekat ini terus berkembang di Indonesia dan menjadi salah satu jalan menuju ketakwaan yang lebih mendalam.

Anda mungkin menyukai ini: Tarekat Qadiriyah
Penting untuk diketahui: Ikuti Program Pelatihan Meditasi Online!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top