Dalam mozaik sejarah Nusantara, terdapat nama-nama besar yang mungkin tidak seterkenal tokoh nasional modern, namun memiliki pengaruh besar dalam membentuk akar peradaban.
Salah satu tokoh tersebut adalah Sri Maharaja Suryawarman. Ia merupakan raja ke VII Kerajaan Tarumanagara, sebuah kerajaan Hindu tertua di Jawa Barat yang berkembang pada abad ke-4 hingga ke-7 Masehi.
Sebagai bagian dari Dinasti Warman, Suryawarman dikenal sebagai pemimpin transisi yang memainkan peran penting dalam menjaga kesinambungan kekuasaan, nilai-nilai Hindu, serta tatanan sosial di tengah pergeseran kekuatan politik dan budaya kala itu.
Sri Maharaja Suryawarman
Siapa Sri Maharaja Suryawarman?
Suryawarman adalah pewaris takhta dari Raja Chandrawarman, dan tercatat sebagai penguasa ketujuh dalam silsilah Raja-raja Warman yang memimpin Tarumanagara.
Ia dikenal melalui naskah-naskah sejarah seperti Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara dan catatan tradisional lain yang menghimpun silsilah kerajaan-kerajaan Nusantara.
Nama lengkapnya adalah:
Sri Maharaja Sang Mahapurusa Bhimaparakrama Hariwangsadigwijaya Bhuawanafala,
yang secara simbolik menggambarkan:
- Mahapurusa:
Sosok besar secara spiritual dan moral - Bhimaparakrama:
Berani seperti Bhima, tokoh dalam Mahabharata - Hariwangsadigwijaya:
Keturunan Wangsa Hari yang unggul dalam peperangan dan kejayaan - Bhuawanafala:
Pembawa hasil bumi dan kemakmuran bagi rakyatnya
Kapan Masa Pemerintahan Suryawarman?
Pertanyaan mengenai kapan masa pemerintahan Suryawarman telah menjadi bahasan penting dalam kajian sejarah klasik.
Meskipun prasasti yang secara eksplisit menyebutkan tahun pemerintahannya belum ditemukan, para ahli sejarah menyepakati bahwa Suryawarman memerintah sekitar akhir abad ke-6 Masehi.
Perkiraan ini didasarkan pada urutan kronologis raja-raja Tarumanagara dan catatan tentang Raja Chandrawarman (ayahnya) yang sebelumnya berkuasa pada pertengahan abad ke-6 M.
Dengan demikian, masa kekuasaan Suryawarman diperkirakan berkisar antara 580–600 Masehi, menjelang keruntuhan Tarumanagara dan lahirnya kerajaan Sunda–Galuh.
Peran dan Fungsi Sri Maharaja Suryawarman dalam Sejarah
Sebagai pemimpin kerajaan yang berada di puncak transformasi, Suryawarman memainkan berbagai peran strategis yang vital, antara lain:
- Mempertahankan sistem pemerintahan Hindu klasik di bawah pengaruh India Selatan, termasuk konsep raja sebagai titisan dewa (dewaraja).
- Menjaga stabilitas politik internal, khususnya dalam menjaga loyalitas bangsawan, pemuka agama, dan masyarakat di wilayah kekuasaan.
- Meneruskan tradisi hubungan dagang dan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan di Asia, terutama India dan Tiongkok.
- Menjadi figur religius, yang berfungsi sebagai pengayom moral dan spiritual masyarakat Hindu di Tarumanagara.
Karakteristik Kepemimpinan Suryawarman

Dalam narasi sejarah Hindu klasik, seorang raja tidak hanya berfungsi sebagai pemimpin administratif, namun juga pemelihara Dharma (kebenaran dan keteraturan kosmis). Suryawarman mencerminkan nilai-nilai tersebut melalui:
- Penerapan prinsip Dharma dalam kebijakan publik
- Peran sebagai pelindung agama dan budaya, termasuk mendukung para pendeta dan pembangunan tempat ibadah
- Sikap toleran dan bijaksana, sebagaimana digambarkan dalam gelar-gelar kehormatannya
- Pewarisan nilai-nilai dari Dinasti Warman, yang menekankan pada legitimasi keturunan, ketegasan, dan penghormatan pada adat istiadat
Jejak Dinasti Warman dan Konteks Sejarah
Dinasti Warman adalah garis keturunan raja-raja yang mendirikan dan memerintah Tarumanagara. Dimulai dari Jayasingawarman sebagai pendiri kerajaan, dinasti ini menurunkan raja-raja seperti:
- Jayasingawarman
- Dharmayawarman
- Purnawarman – yang paling terkenal dan meninggalkan banyak prasasti
- Wisnuwarman
- Indrawarman
- Chandrawarman
- Suryawarman
Sebagai raja ke VII Kerajaan Tarumanagara, Suryawarman adalah bagian dari generasi terakhir dinasti ini sebelum terjadinya perubahan politik dan geografis kerajaan.
Jenis Bukti Sejarah dan Validitas Sumber
Meskipun prasasti atas nama Suryawarman belum ditemukan, eksistensinya disebutkan dalam:
- Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara:
Sumber utama yang mencatat daftar raja Nusantara dari berbagai kerajaan. - Studi akademik arkeologis:
yang mendukung keberadaan raja-raja Tarumanagara, terutama melalui korelasi dengan prasasti-prasasti masa Purnawarman.
Apa yang Terjadi Setelah Pemerintahan Suryawarman?
Setelah era Suryawarman, Tarumanagara mulai melemah dan pusat kekuasaan bergeser ke arah pedalaman. Wilayah bekas Tarumanagara kemudian menjadi bagian dari:
- Kerajaan Sunda, yang berpusat di Pakuan Pajajaran
- Kerajaan Galuh, yang berkembang di daerah Priangan Timur
Beberapa sejarawan menyebutkan bahwa pergeseran ini merupakan bentuk reorganisasi kekuasaan akibat perubahan ekonomi, sosial, serta tekanan eksternal dari kerajaan-kerajaan lain di Nusantara.
FAQs
Apa nama lengkap Suryawarman?
Nama lengkapnya adalah Sri Maharaja Sang Mahapurusa Bhimaparakrama Hariwangsadigwijaya Bhuawanafala.
Apa perannya dalam sejarah Nusantara?
Ia merupakan Raja ke VII Kerajaan Tarumanagara yang melanjutkan warisan Dinasti Warman dan menjaga kestabilan politik serta budaya Hindu.
Kapan masa pemerintahan Suryawarman?
Diperkirakan pada akhir abad ke-6 Masehi, sekitar tahun 580–600 M.
Apakah ada prasasti yang menyebutkan namanya secara langsung?
Hingga saat ini belum ditemukan prasasti langsung, tetapi sumber naskah klasik menyebutkan eksistensinya dalam silsilah kerajaan.
Kesimpulan
Suryawarman adalah sosok pemimpin yang penting namun kurang dikenal dalam sejarah Nusantara.
Sebagai bagian dari Dinasti Warman, ia berperan menjaga keberlangsungan Kerajaan Tarumanagara pada masa kritis menjelang perpecahan kerajaan.
Dengan nama lengkap Sri Maharaja Sang Mahapurusa Bhimaparakrama Hariwangsadigwijaya Bhuawanafala, ia mewakili arketipe raja Hindu yang tidak hanya kuat secara politik, tetapi juga luhur secara spiritual.
Keberadaannya menjawab pertanyaan penting seperti kapan masa pemerintahan Suryawarman, dan bagaimana perannya sebagai raja ke VII Kerajaan Tarumanagara dalam memastikan kelangsungan tradisi dan struktur kekuasaan Hindu di Jawa Barat.
Anda mungkin menyukai ini: Sri Maharaja Candrawarman
Penting untuk diketahui: Ikuti Program Pelatihan Meditasi Online!