Sri Maharaja Candrawarman adalah sosok raja yang memegang peran penting dalam sejarah kerajaan Hindu kuno di Nusantara, khususnya di wilayah barat Pulau Jawa.
Ia merupakan raja ke-6 Kerajaan Tarumanegara, salah satu kerajaan tertua dan berpengaruh pada masa awal sejarah Indonesia.
Meski namanya tidak sepopuler Purnawarman, jejak dan warisan yang ditinggalkan oleh Candrawarman tetap menjadi bagian penting dari narasi peradaban Hindu di tanah Jawa.
Artikel ini mengulas secara mendalam siapa sebenarnya Sri Maharaja Candrawarman, bagaimana karakter kepemimpinannya, peran spiritual dan politiknya, serta peninggalan budaya yang menjadi jejak peradaban pada masanya.
Sri Maharaja Candrawarman
Definisi dan Identitas
Sri Maharaja Candrawarman adalah pemimpin monarki Hindu yang memerintah Kerajaan Tarumanegara sekitar abad ke-6 Masehi. Ia merupakan putra dari Raja Indrawarman, dan sekaligus ayah dari Jayasingawarman II, yang kemudian menjadi penerus tahta.
Candrawarman dikenal sebagai pemimpin yang religius, menjunjung tinggi ajaran Weda, dan memiliki kecintaan terhadap nilai-nilai spiritual serta keteraturan sosial yang harmonis.
Nama lengkapnya yang tercatat dalam naskah Wangsakerta adalah:
Sri Maharaja Candrawarman Sang Hariwangsa Purusakti Suralagawegang Paramarta
Nama tersebut tidak hanya menunjukkan garis keturunan agung, tetapi juga menggambarkan karakter raja yang suci, adil, dan berdedikasi terhadap tatanan ilahi.
Sejarah Pemerintahan
Latar Belakang
Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu yang berpusat di wilayah Jawa Barat, didirikan oleh Jayasingawarman sekitar abad ke-4 M. Dinasti Warma Dewa menjadi penguasa utama, dan garis keturunan ini dilanjutkan oleh putranya hingga mencapai kepemimpinan Sri Maharaja Candrawarman.
Masa Kepemimpinan Candrawarman
Masa kepemimpinan Candrawarman berlangsung sekitar tahun 535 M, berdasarkan catatan yang diinterpretasikan dari naskah dan sumber sekunder terpercaya dan naskah Wangsakerta.
Selama masa pemerintahannya, Candrawarman menjaga kesinambungan stabilitas politik dan spiritual kerajaan, meneruskan sistem pemerintahan yang diwariskan ayahnya dan para raja sebelumnya.
Sumber Sejarah

- Prasasti Pasir Awi
Di Bogor merupakan peninggalan dari masa Candrawarman. Prasasti ini ditulis dalam aksara ikal yang belum sepenuhnya bisa dibaca, namun diperkirakan berasal dari abad ke-6 M. - Naskah Wangsakerta
Meskipun menjadi perdebatan akademis, mencatat secara rinci garis keturunan dan masa kepemimpinan para raja Tarumanegara, termasuk Candrawarman.
Prinsip Pemerintahan dan Nilai Kepemimpinan
Kepemimpinan Sri Maharaja Candrawarman dibentuk oleh prinsip Hindu Dharma, di mana seorang raja tidak hanya bertugas sebagai pemimpin administratif, tetapi juga sebagai tokoh spiritual yang menjaga dharma (kebenaran dan keadilan).
Karakteristik utama pemerintahan Candrawarman antara lain:
- Kesalehan dan Spiritualitas:
Ia dikenal sebagai raja yang setia pada ajaran suci, menjadikan Weda sebagai dasar kebijakan pemerintahan. - Kestabilan dan Keamanan:
Berhasil menjaga wilayah kekuasaan tetap damai di tengah kemungkinan ancaman internal maupun eksternal. - Keharmonisan Sosial:
Menerapkan sistem kasta dan peran sosial dengan bijak, sesuai dengan struktur masyarakat Hindu kala itu. - Legitimasi Dinasti:
Menjaga kesinambungan kekuasaan Warma Dewa, memastikan penerus dari garis keturunan yang sah.
Cara Kerja Pemerintahan
Pada masa Candrawarman, sistem pemerintahan bersifat monarki teokratis, dengan raja sebagai pusat kekuasaan duniawi dan spiritual. Struktur pemerintahannya meliputi:
- Raja sebagai kepala tertinggi dan sumber hukum.
- Para penasihat spiritual dan politik (brahmana dan menteri).
- Militer kerajaan yang menjaga stabilitas.
- Sistem desa dan wilayah dengan kepala daerah yang ditunjuk langsung atau berdasarkan garis keturunan.
Fungsi dan Peran Strategis
Peran Sri Maharaja Candrawarman dalam sejarah Tarumanegara dapat dirinci sebagai berikut:
- Menjaga keberlangsungan politik dan stabilitas wilayah kerajaan.
- Mewujudkan nilai-nilai religius dalam struktur sosial dan hukum.
- Memastikan transisi kekuasaan yang mulus kepada generasi penerus.
- Menjadi pelindung dan penyokong budaya lokal, termasuk pengembangan bahasa dan sastra.
Jenis Kepemimpinan
Jenis kepemimpinan yang diterapkan Candrawarman bersifat religius-monarkis, di mana peran raja tidak terbatas pada aspek duniawi. Ia menjadi perantara antara dewa dan manusia, memastikan bahwa tatanan alam dan sosial tetap selaras dengan prinsip kosmis.
Hal Menarik dan Fakta Baru
- Nama panjang Candrawarman mencerminkan idealisme kepemimpinan Hindu: “Hariwangsa” berarti keturunan dewa Wisnu, “Purusakti” berarti kekuatan murni, “Suralagawegang” berarti pelindung surgawi, dan “Paramarta” berarti tujuan tertinggi.
- Kebijakan Candrawarman meskipun tidak terdokumentasi lengkap, diyakini memperkuat fondasi hukum berdasarkan dharma.
- Jejak pemerintahan Candrawarman turut memperkuat posisi Tarumanegara sebagai kerajaan berpengaruh sebelum akhirnya mulai redup dan diteruskan oleh kerajaan-kerajaan lain seperti Sunda dan Galuh.
FAQs
Apa itu Sri Maharaja Candrawarman?
Raja keenam dari Kerajaan Tarumanegara yang memerintah sekitar tahun 535 M.
Apa makna nama lengkapnya?
Mengandung simbol spiritual dan genealogis dari Hindu, memperkuat legitimasi kekuasaan.
Apa sumber sejarah tentang dirinya?
Prasasti Pasir Awi, naskah Wangsakerta, dan catatan dari situs sejarah seperti Abhiseva.id.
Apa kontribusinya terhadap Tarumanegara?
Menjaga kesinambungan kekuasaan, stabilitas politik, serta tatanan sosial dan spiritual.
Apakah ia memiliki keturunan?
Ya, ia adalah ayah dari Jayasingawarman II yang menjadi penerus tahta.
Kesimpulan
Sri Maharaja Candrawarman bukan sekadar pengganti takhta, tetapi tokoh yang memainkan peran strategis dalam keberlangsungan Kerajaan Tarumanegara.
Kepemimpinannya yang menekankan keseimbangan antara nilai spiritual dan administrasi pemerintahan menjadi warisan penting dalam narasi sejarah Indonesia kuno.
Melalui pemahaman terhadap Sri Maharaja Candrawarman Sang Hariwangsa Purusakti Suralagawegang Paramarta, kita dapat melihat bagaimana raja-raja Nusantara mengelola kekuasaan dengan prinsip luhur, serta menjaga stabilitas politik dan budaya di tengah kompleksitas zamannya.
Tak diragukan lagi, memerintah Tarumanegara sekitar tahun 535 M, Candrawarman telah menorehkan peran penting dalam babak kejayaan Hindu klasik di tanah Jawa.
Anda mungkin menyukai ini: Siapa Itu Raja Indrawarman? Raja ke V yang Menjaga Warisan Tarumanegara
Penting untuk diketahui: Ikuti Program Pelatihan Meditasi Online!