Siapakah Pakubuwono II Itu? Tinjauan Sejarah dan Peranannya dalam Kasunanan Surakarta

Siapakah Pakubuwono II itu

Siapakah Pakubuwono II itu? Nama ini tidak asing bagi banyak orang yang mempelajari sejarah Jawa, terutama yang terkait dengan Kerajaan Mataram dan Kasunanan Surakarta.

Sebagai seorang raja yang berkuasa pada abad ke-18, Pakubuwono II memainkan peran penting dalam dinamika politik Jawa, terutama berhubungan dengan VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie), dan menghadapinya dengan sejumlah keputusan yang memengaruhi arah sejarah.

Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam mengenai peran, kebijakan, serta dampaknya terhadap sejarah Indonesia, dengan merujuk pada beberapa sumber yang relevan.

Definisi dan Sejarah Pakubuwono II

Pakubuwono II, yang juga dikenal dengan nama Sri Susuhunan Pakubuwana II, adalah raja yang memerintah Kasunanan Surakarta pada periode 1719-1749.

Ia merupakan putra dari Pakubuwono I, yang juga menjadi salah satu raja penting di Kerajaan Mataram. Namun, masa pemerintahannya tidak terlepas dari tantangan besar, baik dari dalam kerajaan itu sendiri maupun pengaruh luar, terutama dari Belanda melalui VOC.

Pada masa pemerintahannya, Pakubuwono II memutuskan untuk menandatangani perjanjian yang dikenal dengan Perjanjian Giyanti pada tahun 1755.

Perjanjian ini mengakibatkan pembagian wilayah Mataram menjadi dua kerajaan yang terpisah, yakni Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Ngayogyakarta, yang keduanya berada di bawah kendali VOC.

Kapan Pakubuwana II Menandatangani Perjanjian dengan VOC?

Pada tahun 1749, Pakubuwono II menandatangani perjanjian dengan VOC, yang menjadi titik balik dalam sejarah kerajaan ini. Perjanjian ini dikenal dengan nama Perjanjian Giyanti.

Dalam perjanjian tersebut, wilayah kerajaan Mataram dibagi menjadi dua bagian, dengan satu bagian menjadi Kasunanan Surakarta yang dipimpin oleh Pakubuwono II dan bagian lainnya menjadi Kesultanan Yogyakarta.

Meskipun perjanjian ini bertujuan untuk mengakhiri konflik internal, hal ini juga memberikan keuntungan besar bagi VOC yang menguatkan cengkeramannya atas wilayah-wilayah tersebut.

Apa yang Terjadi Setelah Kematian Pangeran Pakubuwono II?

Setelah kematian Pakubuwono II pada tahun 1749, tahta Kerajaan Surakarta diwariskan kepada anaknya, Pakubuwono III.

Meskipun Pakubuwono II tidak memiliki pengaruh besar pada era pasca-kepergiannya, kematiannya tetap membawa dampak penting bagi politik Surakarta dan Mataram secara keseluruhan.

Pengaruh VOC semakin kuat setelah peristiwa ini, dan kerajaannya pun kehilangan sebagian besar kekuasaannya.

Namun, Pakubuwono II dikenang sebagai tokoh yang memiliki kebijakan diplomatik penting yang membentuk jalannya sejarah Jawa pada masa itu.

Fakta Menarik Tentang Pakubuwono II

  1. Sunan Kumbul:
    Pakubuwono II sering disebut dengan gelar Sunan Kumbul, yang merujuk pada kedudukannya sebagai raja Surakarta.
  2. Keterlibatan dengan VOC:
    Sebagai raja, Pakubuwono II memiliki hubungan yang sangat erat dengan VOC, yang memengaruhi banyak keputusan politiknya.
  3. Perpecahan Mataram:
    Perjanjian Giyanti yang ditandatanganinya mengakibatkan Kerajaan Mataram terpecah menjadi dua kerajaan yang terpisah, yaitu Surakarta dan Yogyakarta.
  4. Kematian yang Tragis:
    Pakubuwono II meninggal dalam kondisi tragis, dengan beberapa sumber sejarah menyebutkan bahwa ia meninggal di pelukan Belanda, menandai berakhirnya era pemerintahan yang cukup kontroversial.

Dampak Kebijakan Pakubuwono II

Siapakah Pakubuwono II itu? Pakubuwono II dikenal dengan kebijakannya yang membawa dampak besar bagi politik Jawa.

Perjanjian Giyanti yang ia tandatangani dengan VOC, meskipun bertujuan untuk mengakhiri konflik, juga menandai dimulainya dominasi VOC atas wilayah-wilayah yang dulunya merupakan bagian dari Kerajaan Mataram. Pembagian ini memberikan dampak jangka panjang yang memengaruhi stabilitas politik di Jawa.

Selain itu, kebijakannya dalam menjalin hubungan dengan VOC menunjukkan keterbatasan kekuatan kerajaan menghadapi tekanan dari penjajah.

Meski demikian, Pakubuwono II juga dikenal sebagai raja yang berusaha menjaga kelangsungan kerajaan di tengah ancaman besar dari kekuatan kolonial.

Kesimpulan

Siapakah Pakubuwono II itu? Ia adalah raja yang memainkan peran penting dalam sejarah Kerajaan Mataram, khususnya dalam pembentukan Kasunanan Surakarta.

Meskipun banyak kebijakan politiknya yang terkesan melibatkan VOC, Pakubuwono II tetap dikenang sebagai sosok yang menghadapi tantangan besar pada masa pemerintahannya.

Perjanjian Giyanti yang ia tandatangani menjadi salah satu peristiwa penting yang memengaruhi struktur politik kerajaan dan mempercepat pengaruh VOC di Jawa.

Pakubuwono II adalah sosok yang terperangkap antara kekuatan internal dan eksternal yang berujung pada terpecahnya Mataram.

Meskipun demikian, ia tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah panjang kerajaan-kerajaan di Indonesia.

Baca juga: Siapakah Pakubuwono I Itu?
Penting untuk dibaca: Ikuti Program Pelatihan Meditasi Online!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top