Manthara adalah salah satu tokoh paling kontroversial dalam Ramayana, sebuah epik yang mengisahkan petualangan dan perjuangan Sri Rama.
Meskipun perannya sering kali berada di balik layar, Manthara memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan cerita ini, terutama dalam menciptakan konflik dalam keluarga Dasarata dan mengarah pada pengasingan Rama yang mempengaruhi jalannya kisah.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam siapa itu Manthara, apa perannya dalam pengasingan Rama, serta bagaimana tindakan liciknya mengubah takdir keluarga Dasarata dan kehidupan Rama.
Siapakah Manthara Itu
Siapakah Manthara Itu?
Siapakah Manthara Itu? Manthara adalah seorang pelayan setia Ratu Kaikeyi, salah satu permaisuri Prabu Dasarata. Meskipun fisiknya cacat dan tua, Manthara dikenal karena kecerdasan, kecakapan berbicara, serta kecenderungannya untuk memanfaatkan keadaan demi keuntungan pribadi.
Sebagai pelayan, ia memiliki kedekatan yang kuat dengan Kaikeyi dan sering kali mempengaruhi keputusan-keputusan besar dalam keluarga kerajaan Ayodhya.
Siapakah Manthara Itu? Meskipun banyak tokoh dalam Ramayana berperan secara heroik dan berbuat baik, Manthara hadir sebagai tokoh antagonis yang memperburuk keadaan dengan niat buruknya. Ia adalah pemicu dari salah satu peristiwa terbesar dalam Ramayana, yaitu pengasingan Rama ke hutan yang memulai serangkaian peristiwa penuh tantangan bagi Rama, Sita, dan Laksmana.
Apa Peran Manthara dalam Pengasingan Rama?
Siapakah Manthara Itu? Manthara memainkan peran krusial dalam mempengaruhi keputusan Kaikeyi untuk meminta pengasingan Rama dan penobatan Bharata sebagai raja. Pengasingan Rama ini merupakan titik balik utama dalam cerita Ramayana, yang pada akhirnya mempengaruhi jalannya epik tersebut.
1. Intrik Manthara yang Menyulut Kebencian
Ketika Prabu Dasarata memutuskan untuk mengangkat Rama, putra tertua, menjadi raja Ayodhya, perasaan Kaikeyi ibu dari Bharata mulai tercampur aduk. Ia merasa khawatir bahwa dengan pengangkatan Rama sebagai raja, putranya Bharata tidak akan mendapat kesempatan untuk memerintah.
Di sinilah peran Manthara sangat besar. Sebagai pelayan yang setia kepada Kaikeyi, Manthara mulai menanamkan perasaan iri dan cemas dalam diri Kaikeyi.
Ia berhasil meyakinkan Kaikeyi bahwa Rama yang merupakan calon raja yang lebih unggul akan meminggirkan Bharata dan membuatnya tersingkir dari takhta.
Manthara menanamkan pemikiran bahwa jika Bharata tidak segera menjadi raja, maka nasibnya akan sangat buruk.
2. Memanfaatkan Dua Janji Dasarata
Manthara dengan cerdik memanfaatkan dua janji yang telah diberikan oleh Prabu Dasarata kepada Kaikeyi di masa lalu.
Manthara mengingatkan Kaikeyi bahwa pada saat perang Bharata melawan para raksasa, Dasarata telah berjanji untuk mengabulkan dua permintaan Kaikeyi apapun itu.
Manthara memanfaatkan kesempatan ini untuk mendorong Kaikeyi agar meminta pengasingan Rama dan penobatan Bharata sebagai raja, sebagai bentuk balas jasa untuk janji-janji yang telah diberikan oleh Dasarata.
3. Tindakannya Menyebabkan Pengasingan Rama
Dengan dukungan Manthara, Kaikeyi akhirnya meminta dua permintaan kepada Prabu Dasarata. Ia meminta agar Rama diasingkan ke hutan selama 14 tahun dan Bharata diangkat sebagai raja.
Keputusan ini langsung mengguncang seluruh keluarga kerajaan Ayodhya, terutama Dasarata, yang merasa sangat terkejut dan kecewa dengan permintaan tersebut, karena Rama adalah putra yang sangat dicintainya dan telah dipersiapkan untuk menggantikan takhta.
Namun, karena dasar janji yang diberikan kepada Kaikeyi, Dasarata terpaksa memenuhi permintaan tersebut. Keputusan ini menyebabkan pengasingan Rama, Sita, dan Laksmana, serta memulai perjalanan penuh tantangan yang harus mereka jalani di hutan.
Tindakan ini juga memicu konflik dalam keluarga Dasarata, mempengaruhi hubungan antara Bharata dan Kaikeyi, serta mengubah takdir kerajaan Ayodhya selamanya.
Mengapa Manthara Membalas Dendam?

Manthara sebenarnya memiliki tujuan pribadi di balik tindakannya yang mengarah pada pengasingan Rama. Sebagai pelayan setia Kaikeyi, Manthara merasa bahwa hanya dengan melihat Bharata menjadi raja, ia bisa mendapatkan penghargaan dan tempat yang lebih tinggi dalam istana.
Ia memandang Rama sebagai ancaman besar bagi masa depan Bharata, dan dengan pengasingan Rama, ia yakin bahwa peluang Bharata untuk menjadi raja akan terbuka lebar.
Meskipun Manthara berusaha menampilkan dirinya sebagai penasihat yang bijaksana, kenyataannya ia hanya mementingkan keuntungan pribadi dan ambisinya.
Sifatnya yang licik dan penuh iri hati terlihat jelas dalam manipulasi yang ia lakukan terhadap Kaikeyi. Manthara tidak peduli dengan perasaan orang lain, termasuk Dasarata dan Rama, yang harus merasakan penderitaan akibat tindakannya.
Kisah Manthara dan Kaikeyi
Manthara memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Kaikeyi, karena mereka sudah saling mengenal sejak kecil. Manthara selalu berada di sisi Kaikeyi, mendampingi dan menyarankan, bahkan dalam situasi-situasi yang penuh ketegangan.
Kaikeyi, yang sebelumnya sangat mencintai Rama, pada akhirnya dipengaruhi oleh Manthara untuk mengambil keputusan yang drastis ini.
Sebagai teman dekat Kaikeyi, Manthara sangat paham dengan perasaan dan ketakutan Kaikeyi akan masa depan Bharata. Dengan cerdas, ia mengeksploitasi perasaan cemas ini dan menanamkan rasa takut dalam diri Kaikeyi, meyakinkannya bahwa Rama akan menggusur Bharata dari takhta dan menyingkirkannya.
Siapakah Suami Manthara dalam Ramayana?
Meskipun Manthara merupakan tokoh yang cukup penting dalam Ramayana, sedikit informasi yang dapat ditemukan mengenai siapa suami Manthara dalam cerita tersebut.
Dalam teks-teks utama, kehidupan pribadi Manthara, termasuk siapa suaminya, tidak banyak diungkapkan. Fokus utama dari cerita lebih ditekankan pada perannya dalam mempengaruhi Kaikeyi dan menyebabkan pengasingan Rama, bukan pada kehidupan pribadinya.
Dampak Pengasingan Rama dalam Ramayana
Tindakan Manthara menyebabkan pengasingan Rama ke hutan selama 14 tahun. Keputusan ini mengubah takdir banyak tokoh utama dalam Ramayana.
Rama, yang seharusnya menjadi raja, harus menjalani kehidupan penuh tantangan dan petualangan di hutan, bersama dengan Sita dan Laksmana.
Di hutan, mereka menghadapi berbagai ancaman, termasuk dari Ravana, raja raksasa yang akhirnya menculik Sita, memicu pertempuran besar yang menjadi inti dari cerita Ramayana.
Bharata, meskipun pada awalnya merasa marah dan kecewa dengan tindakan ibunya, akhirnya menolak untuk menerima takhta dan memilih untuk menunggu kembalinya Rama.
Namun, meskipun ia menolak menjadi raja, pengaruh buruk Manthara terhadap Kaikeyi dan keluarga Ayodhya tidak bisa dihindari.
Kesimpulan
Siapakah Manthara itu? Manthara adalah tokoh yang berperan sebagai penyebab pengasingan Rama dalam Ramayana.
Dengan sifat licik dan penuh iri hati, ia berhasil mempengaruhi Kaikeyi untuk meminta pengasingan Rama dan penobatan Bharata sebagai raja.
Tindakannya memicu konflik besar dalam keluarga Dasarata dan mengubah takdir keluarga kerajaan Ayodhya.
Mengapa Manthara membalas dendam? Manthara bertindak demikian karena keinginan untuk memastikan Bharata menjadi raja dan untuk mencapai kepentingan pribadinya.
Meskipun sedikit informasi yang terungkap tentang kehidupan pribadi Manthara, pengaruhnya terhadap cerita Ramayana sangat besar.
Anda mungkin menyukai ini: Siapa Itu Sumitra?
Penting untuk diketahui: Ikuti Program Pelatihan Meditasi Online!