Siapa Itu Bharata? Menjaga Tahta Kosala dengan Kesetiaan pada Rama

Siapa Itu Bharata

Siapa itu Bharata? Dalam kisah Ramayana, Bharata adalah salah satu tokoh utama yang memainkan peran penting dalam cerita ini.

Siapa Itu Bharata? Bharata, putra dari Permaisuri Kekayi, adalah saudara tiri Rama, yang memiliki peran sentral dalam pengasingan Rama dan penerimaan takhta yang pada awalnya seharusnya diwariskan kepadanya.

Siapa Itu Bharata? Meski Bharata diberi tahta setelah Rama diusir, ia menolak untuk mengambil alih kerajaan Kosala. Sebagai gantinya, ia menunjukkan kesetiaan dan pengorbanan dengan menganggap Rama sebagai raja sejati dan bahkan memilih untuk menjaga tahta Kosala sebagai pelayan Rama hingga pengasingan Rama berakhir.

Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang Siapa Itu Bharata, karakternya, bagaimana kesetiaan dan pengorbanannya menjadi simbol pengabdian dan kejujuran, serta bagaimana ia menjaga kerajaan Kosala meskipun diberikan tahta.

Kami juga akan mengungkapkan hubungan Bharata dengan Rama, kaum keluarga, dan dunia kerajaan Kosala.

Kehidupan Bharata Sebagai Putra Kaikeyi

Siapa Itu Bharata? Bharata adalah putra dari Permaisuri Kaikeyi, yang merupakan istri kedua Raja Dasarata. Kaikeyi adalah ibu dari Bharata, namun meskipun ia adalah permaisuri kedua, hubungan Bharata dengan Rama, yang lahir dari Permaisuri Kosalya, sangat dekat.

Siapa Itu Bharata? Mereka berdua dibesarkan bersama sebagai saudara tiri yang saling menyayangi. Bharata dianggap sebagai saudara yang sangat tulus dan penuh kasih sayang terhadap Rama.

Namun, takdir mereka berubah ketika Permaisuri Kaikeyi merasa cemburu dan menginginkan Bharata untuk menjadi raja alih-alih Rama.

Setelah menerima dua hadiah dari Raja Dasarata sebagai imbalan atas pertolongannya di masa lalu, Kaikeyi meminta agar Rama diusir ke hutan selama 14 tahun dan agar Bharata diangkat sebagai raja.

Siapa Itu Bharata? Raja Dasarata, meskipun sangat cinta kepada Rama, terpaksa memenuhi permintaan Kaikeyi, dan Rama pun diusir ke hutan, yang menyisakan Bharata sebagai raja yang baru.

Bharata Menolak Tahta

Bharata sangat terkejut dan kecewa mendengar keputusan Kaikeyi yang menginginkan putranya untuk menjadi raja menggantikan Rama.

Meskipun dia telah dipilih untuk menggantikan Rama, ia merasa bahwa Rama adalah raja yang sah dan putra mahkota yang lebih layak.

Bharata menolak untuk mengambil alih tahta. Ia merasa sangat tidak pantas untuk memerintah Kerajaan Kosala yang telah menjadi milik Rama.

Setelah mendengar keputusan Rama untuk menerima pengasingan selama 14 tahun, Bharata sangat tertekan dan merasa kehilangan.

Ia memutuskan untuk pergi ke hutan untuk menemui Rama dan memohon agar Rama kembali ke Ayodhya untuk mengambil kembali tahta yang seharusnya menjadi haknya.

Dalam perjalanan ke hutan, Bharata sangat terharu dan menyesal atas keputusan ibunya yang menyebabkan perpecahan dalam keluarga mereka.

Bharata Memohon kepada Rama untuk Kembali

Siapa Itu Bharata? Setibanya di hutan, Bharata menemui Rama dengan rasa malu dan penyesalan yang mendalam. Ia berlutut di depan Rama dan memohon agar Rama kembali ke Ayodhya untuk mengklaim tahta sebagai raja yang sah.

Bharata menyatakan bahwa ia tidak akan menggunakan tahta yang diberikan kepadanya, karena itu adalah hak Rama. Ia juga memberikan sepasang sepatu kepada Rama, yang dia letakkan di atas tahta sebagai simbol bahwa Rama adalah raja yang sah.

Namun, Rama tetap teguh pada prinsipnya. Ia mengatakan kepada Bharata bahwa dharma atau kewajiban moralnya sebagai putra dari Raja Dasarata adalah untuk menjalani pengasingan selama 14 tahun.

Meskipun ia sangat ingin kembali ke Ayodhya, ia tidak dapat melanggar janji yang telah diberikan oleh ayahnya. Bharata, meskipun sangat ingin melihat Rama kembali, menghormati keputusan Rama dan memutuskan untuk kembali ke Ayodhya dan menjalankan tahta hanya sebagai pelayan Rama.

Bharata Menjaga Tahta sebagai Pelayan Rama

Setelah Rama menolak untuk kembali ke Ayodhya lebih awal, Bharata kembali ke Ayodhya dan menjaga tahta atas nama Rama. Ia tidak memanfaatkan kemewahan yang datang dengan tahta. Sebagai gantinya, ia memilih untuk memimpin Kerajaan Kosala dengan sederhana dan tanpa ambisi.

Bharata menempatkan sepatu Rama di atas tahta sebagai simbol bahwa Rama adalah raja sejati dan bahwa ia hanya pelayan yang menjaga kerajaan sementara menunggu kembalinya Rama.

Kembalinya Rama dan Penobatan Bharata

Setelah 14 tahun pengasingan, Rama akhirnya kembali ke Ayodhya, dan Bharata dengan senang hati menyerahkan tahta kepada Rama.

Kembalinya Rama ke Ayodhya disambut dengan kebahagiaan besar, dan ia dinobatkan sebagai raja yang sah, menggantikan Dasarata yang telah meninggal. Bharata merasa sangat bangga dan bahagia karena Rama kembali sebagai raja yang bijaksana dan adil, sesuai dengan takdirnya.

Kesimpulan

Siapa itu Bharata? Bharata adalah saudara tiri Rama yang memiliki kesetiaan luar biasa kepada saudaranya. Meskipun ia diangkat menjadi raja setelah Rama diusir, Bharata menolak untuk mengambil alih tahta dan memilih untuk menjaga tahta sebagai pelayan Rama.

Siapa ibu dari Bharata? Bharata adalah putra dari Permaisuri Kaikeyi, salah satu istri kedua Raja Dasarata. Permaisuri keberapakah ibu dari Bharata? Kaikeyi adalah permaisuri kedua Dasarata, yang memiliki pengaruh besar dalam peristiwa pengasingan Rama.

Bharata adalah simbol dari kesetiaan, pengorbanan, dan keberanian moral, yang tidak hanya menempatkan keluarga di atas tahta tetapi juga memilih untuk menghormati dharma dan kebenaran.

Keputusan Bharata untuk menjaga tahta Kosala demi Rama menunjukkan bahwa dalam Ramayana, kesetiaan pada kebenaran lebih penting daripada kedudukan atau kekuasaan.

Anda mungkin menyukai ini: Siapakah Kausalya Itu dalam Ramayana
Penting untuk diketahui: Ikuti Program Pelatihan Meditasi Online!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top