Sejarah filsafat mencatat banyak pemikir besar yang memberikan pengaruh terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran manusia. Salah satu filsuf yang memiliki kontribusi penting dalam membentuk dasar filsafat alam dan ilmu pengetahuan adalah Anaximander.
Banyak yang bertanya, “Siapa itu Anaximander?” dan bagaimana pemikirannya membentuk dasar pemahaman kita tentang alam semesta? Anaximander dikenal sebagai filsuf pra-Sokratik yang memiliki gagasan revolusioner tentang asal-usul alam semesta, kehidupan, dan keteraturan kosmos.
Artikel ini akan membahas secara menyeluruh tentang Anaximander, mulai dari biografi, sejarah, pemikiran filsafat, kontribusi dalam ilmu pengetahuan, hingga relevansi pemikirannya di era modern.
Siapa Itu Anaximander
Siapa Itu Anaximander?
Anaximander adalah seorang filsuf Yunani Kuno yang lahir sekitar tahun 610 SM dan meninggal sekitar 546 SM. Ia berasal dari Miletus, sebuah kota di Ionia (sekarang bagian dari Turki), yang dikenal sebagai pusat pemikiran filsafat dan ilmu pengetahuan pada masa itu.
Sebagai murid dari Thales, Anaximander mengembangkan gagasan yang lebih abstrak dan filosofis dibandingkan pendahulunya. Ia juga dianggap sebagai salah satu filsuf pertama yang mencoba memahami alam dengan menggunakan penalaran logis tanpa bergantung pada mitologi Yunani.
Sejarah dan Latar Belakang Anaximander
Konteks Zaman dan Lingkungan Miletus
Miletus pada abad ke-6 SM adalah pusat perdagangan dan kebudayaan yang maju. Kota ini tidak hanya menjadi pusat ekonomi tetapi juga pusat intelektual yang melahirkan banyak pemikir besar.
Thales, yang dianggap sebagai bapak filsafat Yunani, membuka jalan bagi generasi pemikir berikutnya, termasuk Anaximander. Jika Thales meyakini bahwa air adalah unsur dasar dari segala sesuatu, Anaximander mengambil langkah lebih jauh dengan mengajukan konsep Apeiron, suatu substansi yang tidak terbatas sebagai asal-usul alam semesta.
Karya Tulis dan Pengaruhnya
Anaximander diyakini telah menulis sebuah buku berjudul “Tentang Alam”, tetapi sayangnya karya ini tidak bertahan utuh. Fragmen pemikirannya hanya ditemukan dalam kutipan yang dibuat oleh filsuf-filsuf setelahnya, seperti Aristoteles dan Theophrastus.
Selain itu, ia juga dikenal sebagai:
- Pencipta peta dunia pertama yang mencoba menggambarkan dunia berdasarkan pengamatan geografis.
- Pengembang konsep keseimbangan kosmik, yang kemudian mempengaruhi filsafat dan ilmu pengetahuan.
- Filsuf yang pertama kali memikirkan teori evolusi, dengan menyatakan bahwa kehidupan berasal dari makhluk yang lebih sederhana.
Apa Pemikiran Filsafat Anaximander?
Anaximander dikenal karena beberapa gagasan utama yang menjadi dasar pemikiran filsafat alam dan kosmologi. Berikut adalah pemikiran utamanya yang memberikan kontribusi besar dalam sejarah filsafat:
1. Konsep Apeiron (Tak Terbatas)
- Berbeda dengan Thales yang berpendapat bahwa air adalah unsur dasar segala sesuatu, Anaximander mengusulkan konsep Apeiron.
- Apeiron adalah sesuatu yang tidak terbatas, tidak berwujud, dan tidak memiliki bentuk fisik tertentu.
- Menurut Anaximander, semua benda di alam berasal dari Apeiron, dan setelah mengalami perubahan, akan kembali ke keadaan asalnya.
Implikasi Konsep Apeiron:
- Menjadi dasar bagi pemikiran tentang hukum alam dan keteraturan kosmos.
- Mengilhami konsep tentang materi dan energi dalam fisika modern.
2. Teori Kosmologi: Alam Semesta yang Seimbang
Anaximander berpendapat bahwa bumi mengambang di ruang kosong tanpa penopang. Ini berbeda dengan kepercayaan umum saat itu yang menganggap bumi ditopang oleh makhluk mitologis atau elemen lain.
Poin utama dalam kosmologi Anaximander:
- Bumi berbentuk silinder dengan permukaan yang datar.
- Matahari, bulan, dan bintang berputar mengelilingi bumi dalam lingkaran besar.
- Tata surya bekerja dalam keseimbangan berdasarkan prinsip hukum alam, bukan intervensi dewa.
3. Asal-Usul Kehidupan dan Evolusi
Salah satu pemikiran paling mengejutkan dari Anaximander adalah gagasannya tentang asal-usul kehidupan. Ia berpendapat bahwa:
- Kehidupan pertama kali muncul di air dan berkembang dari sana.
- Manusia berevolusi dari makhluk yang lebih sederhana, kemungkinan berasal dari ikan atau hewan laut lainnya.
- Makhluk hidup mengalami perubahan untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Gagasan ini menjadi cikal bakal teori evolusi yang dikembangkan lebih lanjut oleh ilmuwan modern seperti Charles Darwin.
Hal Menarik tentang Anaximander

Selain pemikirannya yang inovatif, beberapa hal menarik tentang Anaximander antara lain:
- Filsuf pertama yang menulis tentang alam dengan pendekatan rasional.
- Mengembangkan jam matahari (gnomon) untuk mengukur waktu dan menentukan posisi matahari.
- Menginspirasi perkembangan astronomi dan geografi dengan menciptakan peta dunia pertama.
- Gagasan tentang keseimbangan kosmik menjadi dasar bagi hukum fisika modern.
Pemikiran Anaximander dan Cara Kerjanya dalam Ilmu Pengetahuan
Konsep-konsep yang diperkenalkan oleh Anaximander memiliki pengaruh besar dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan:
- Dalam Astronomi:
- Pemikirannya tentang bumi yang mengambang di ruang kosong membuka jalan bagi teori gravitasi.
- Dalam Biologi:
- Gagasannya tentang evolusi menjadi pondasi bagi teori evolusi modern.
- Dalam Fisika:
- Konsep keseimbangan kosmik mempengaruhi pemahaman tentang hukum-hukum fisika.
Prinsip atau Karakteristik Pemikiran Anaximander
- Tidak berbasis mitologi: Menggunakan penalaran ilmiah dalam memahami alam.
- Konseptual dan abstrak: Mengembangkan teori yang lebih luas dibandingkan dengan pendahulunya.
- Mengutamakan keseimbangan dan keteraturan dalam alam.
FAQs tentang Anaximander
1. Mengapa Anaximander dianggap penting?
Karena ia adalah salah satu filsuf pertama yang mencoba menjelaskan dunia dengan pendekatan rasional tanpa mitologi.
2. Apa hubungan Anaximander dengan evolusi?
Ia berpendapat bahwa manusia berasal dari makhluk hidup lain yang lebih sederhana, sebuah gagasan yang mirip dengan teori evolusi modern.
3. Bagaimana pemikiran Anaximander masih relevan?
Konsep keseimbangan alam dan evolusi masih digunakan dalam ilmu pengetahuan saat ini.
Kesimpulan
Anaximander adalah filsuf yang berperan besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat. Ia memperkenalkan konsep Apeiron, teori kosmologi tentang keseimbangan alam semesta, serta gagasan awal tentang evolusi makhluk hidup.
Melalui pendekatannya yang logis dan rasional, ia membuka jalan bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang kita kenal saat ini. Pemikiran siapa itu Anaximander dan apa pemikiran filsafat Anaximander masih memiliki relevansi dalam pemahaman kita tentang alam dan eksistensi manusia.
Anda mungkin menyukai ini: Thales dari Miletus
Penting untuk diketahui: Ikuti Program Pelatihan Meditasi Online!