Tentang Perewangan Dalam Tradisi Kejawen dan Budaya Jawa

Perewangan Dalam Tradisi Kejawen

Perewangan dalam Tradisi Kejawen merupakan salah satu konsep spiritual yang masih dikenal di masyarakat Jawa. Istilah ini mengacu pada makhluk atau entitas gaib yang diyakini membantu manusia dalam berbagai aspek kehidupan.

Kepercayaan terhadap perewangan tidak hanya terbatas pada praktik supranatural, tetapi juga memiliki nilai budaya dan historis yang dalam.

Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang perewangan dalam konteks kejawen dan budaya, mencakup definisi, sejarah, fungsi, cara kerja, jenis-jenis, serta prinsip yang mendasari kepercayaan ini.

Definisi Perewangan

Perewangan berasal dari kata “wawang” yang dalam bahasa Jawa berarti membantu atau menolong. Dalam pengertian tradisional, perewangan adalah makhluk tak kasatmata yang dipercaya dapat membantu seseorang dalam berbagai urusan, baik yang bersifat spiritual, ekonomi, kesehatan, maupun kekuatan supranatural.

Dalam Tradisi Kejawen, perewangan sering dikaitkan dengan hubungan antara manusia dan makhluk halus yang dibangun berdasarkan perjanjian atau kesepakatan tertentu. Kepercayaan ini erat kaitannya dengan ajaran spiritual Jawa yang menekankan keseimbangan antara dunia nyata dan dunia gaib.

Sejarah Perewangan Dalam Tradisi Kejawen

Kepercayaan terhadap perewangan telah ada sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha di Jawa. Pada masa itu, para raja dan bangsawan sering dikisahkan memiliki pendamping spiritual yang membantu dalam pemerintahan dan peperangan.

Pada era Kesultanan Islam, konsep perewangan tetap bertahan, meskipun mengalami asimilasi dengan ajaran Islam. Banyak tokoh spiritual Jawa yang mengembangkan pemahaman bahwa perewangan bukan hanya sekadar makhluk gaib, tetapi juga manifestasi energi atau daya spiritual seseorang yang diperoleh melalui laku prihatin dan tirakat.

Hingga saat ini, kepercayaan terhadap perewangan masih ditemukan di beberapa daerah di Jawa, terutama dalam praktik spiritual dan budaya lokal yang mengandung unsur mistis.

Hal Penting Dalam Kepercayaan Perewangan

Beberapa hal yang perlu dipahami dalam kepercayaan terhadap perewangan, antara lain:

  • Perewangan bukan sebatas makhluk halus, tetapi bisa berupa energi atau kekuatan supranatural yang diakses oleh seseorang.
  • Interaksi dengan perewangan dilakukan melalui ritual khusus, seperti semedi, mantra, atau sesaji.
  • Tidak semua perewangan bersifat baik, ada yang membantu dengan niat baik, tetapi ada juga yang menyesatkan.
  • Kepercayaan ini tidak terlepas dari nilai-nilai spiritual Jawa, yang menekankan keseimbangan antara manusia dan alam gaib.

Cara Kerja Perewangan

Perewangan dalam Tradisi Kejawen dipercaya bekerja berdasarkan kesepakatan antara manusia dan entitas gaib. Berikut adalah beberapa cara kerja yang umum diyakini:

  1. Mediatisasi energi spiritual – Perewangan dianggap dapat membantu seseorang memperoleh kekuatan supranatural atau kesaktian tertentu.
  2. Memberikan perlindungan – Beberapa jenis perewangan dipercaya bisa melindungi seseorang dari gangguan fisik maupun metafisik.
  3. Membantu dalam bisnis atau pekerjaan – Sebagian masyarakat meyakini bahwa perewangan dapat membantu dalam memperlancar usaha atau karier.
  4. Memfasilitasi komunikasi dengan alam gaib – Perewangan dapat menjadi perantara bagi seseorang yang ingin berkomunikasi dengan entitas lain di dunia tak kasatmata.

Fungsi Perewangan Dalam Kehidupan Masyarakat

Dalam praktiknya, perewangan memiliki berbagai fungsi yang dipercaya membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa fungsi tersebut antara lain:

  • Sebagai penjaga – Diyakini dapat memberikan perlindungan terhadap bahaya atau serangan dari makhluk halus lain.
  • Sebagai penasihat spiritual – Perewangan dianggap mampu memberikan petunjuk atau wahyu bagi orang yang menjalani laku spiritual tertentu.
  • Sebagai perantara ilmu gaib – Banyak orang yang percaya bahwa perewangan bisa membantu seseorang memperoleh ilmu supranatural atau kesaktian.
  • Sebagai pemberi rezeki – Beberapa jenis perewangan diyakini bisa menarik kekayaan atau membuka jalan rezeki bagi pemiliknya.

Contoh Nyata Perewangan Dalam Budaya Jawa

  1. Perewangan dalam Tradisi Ruwatan
    • Dalam budaya Jawa, ruwatan adalah ritual spiritual untuk membersihkan seseorang dari energi negatif atau nasib buruk. Beberapa orang percaya bahwa leluhur mereka yang sudah meninggal masih menjaga keturunannya dengan bantuan perewangan.
    • Contohnya, anak yang disebut sukerto (misalnya anak tunggal laki-laki atau anak bungsu perempuan) dianggap memiliki potensi bahaya dalam hidupnya. Dalam beberapa kasus, keluarga akan mengadakan ruwatan dengan harapan agar perewangan leluhur tetap melindungi anak tersebut.
  2. Kekuatan Karisma dari Warisan Leluhur
    • Banyak orang Jawa percaya bahwa seorang pemimpin atau sesepuh keluarga memiliki kharisma dan kewibawaan karena bantuan perewangan leluhur mereka.
    • Contohnya, seorang kepala desa atau pemimpin adat yang dianggap memiliki aura kuat dan dihormati sering kali diyakini memiliki perewangan leluhur yang menjaganya agar tetap disegani dan memiliki pengaruh dalam masyarakat.
  3. Ilmu Kebal dan Perlindungan Diri
    • Beberapa orang yang tidak mempelajari ilmu kebal secara langsung tetapi tetap tidak bisa dilukai dengan senjata tajam diyakini mendapatkan perlindungan dari perewangan leluhur mereka.
    • Ada kisah-kisah orang yang lolos dari kecelakaan fatal atau serangan musuh tanpa luka sedikit pun karena diyakini dilindungi oleh perewangan keluarga.
  4. Perewangan dalam Mimpi dan Isyarat Gaib
    • Banyak orang Jawa yang masih percaya bahwa leluhur mereka akan memberikan peringatan atau pesan penting melalui mimpi atau firasat.
    • Contohnya, seseorang yang bermimpi bertemu kakek atau nenek buyutnya yang sudah lama meninggal sering kali dianggap sebagai pertanda bahwa leluhur tersebut masih menjaga dan memberikan petunjuk melalui perewangan.
  5. Tradisi Sesajen dan Selametan Keluarga
    • Beberapa keluarga di Jawa masih melakukan ritual selametan untuk menghormati leluhur dan memastikan bahwa perewangan tetap menjaga keluarga mereka.
    • Contohnya, keluarga yang memiliki peninggalan pusaka (keris, tombak, atau benda bertuah) sering kali mengadakan ritual pembersihan atau penjamasan untuk menjaga hubungan spiritual dengan leluhur dan perewangan mereka.
  6. Perewangan dalam Pengobatan Tradisional
    • Banyak dukun atau tabib Jawa yang mengaku mendapatkan kemampuan penyembuhan dari perewangan leluhur mereka.
    • Contohnya, seorang tabib yang memiliki kemampuan menyembuhkan tanpa obat kimia sering kali menyebut bahwa perewangan leluhurnya membantu dalam proses penyembuhan.

Kesimpulan

Perewangan dalam Tradisi Kejawen adalah bagian dari kepercayaan spiritual masyarakat Jawa yang telah ada sejak lama. Kepercayaan ini mencerminkan pandangan dunia masyarakat Jawa yang menekankan keseimbangan antara dunia nyata dan dunia gaib.

Meskipun dalam perkembangan zaman banyak orang yang mulai meninggalkan praktik ini, masih ada sebagian masyarakat yang memegang teguh keyakinan terhadap perewangan. Kepercayaan ini juga tetap menjadi bagian dari budaya dan sejarah spiritual masyarakat Jawa yang kaya akan nilai-nilai mistis dan filosofi hidup.

Anda mungkin menyukai ini: Apa Itu Ilmu Perewangan
Penting untuk diketahui: Ikuti Program Pelatihan Meditasi Online!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *