Nicomachean Ethics Karya Aristoteles adalah salah satu karya filsafat moral paling berpengaruh dalam sejarah pemikiran manusia. Buku ini membahas konsep kebajikan, kebahagiaan, serta bagaimana manusia dapat mencapai kehidupan yang baik melalui tindakan etis.
Dalam kajian filsafat, pemikiran Aristoteles tentang etika sering dikaitkan dengan konsep kebajikan dan jalan tengah (golden mean). Ia menekankan bahwa manusia harus menjalani kehidupan yang baik bukan hanya berdasarkan peraturan, tetapi juga melalui pengembangan karakter yang benar.
Artikel ini akan mengupas isi Nicomachean Ethics Karya Aristoteles, termasuk sejarahnya, konsep utama, serta prinsip-prinsip etika yang masih relevan hingga saat ini.
Nicomachean Ethics Karya Aristoteles
Sejarah dan Latar Belakang Buku
Asal-Usul dan Makna Nama “Nicomachean Ethics”
Nicomachean Ethics karya Aristoteles adalah kumpulan pemikiran Aristoteles tentang etika yang diduga dinamai sesuai dengan putranya, Nicomachus. Ada dua teori utama mengenai asal-usul nama buku ini:
- Didedikasikan untuk Putranya –
Aristoteles mungkin menyusun buku ini sebagai pedoman moral bagi putranya, Nicomachus. - Dikompilasi oleh Nicomachus –
Beberapa ahli percaya bahwa buku ini sebenarnya merupakan kumpulan kuliah atau catatan yang disusun oleh Nicomachus berdasarkan ajaran Aristoteles.
Buku ini ditulis sekitar abad ke-4 SM dan menjadi bagian dari tradisi etika kebajikan (virtue ethics), yang menekankan pengembangan karakter moral sebagai dasar kehidupan yang baik.
Posisi Buku dalam Karya Aristoteles
Nicomachean Ethics Karya Aristoteles. Dalam filsafat moral Aristoteles, Nicomachean Ethics bukanlah satu-satunya karya tentang etika. Ada dua karya lain yang juga membahas tema serupa:
- Eudemian Ethics –
Buku ini memiliki kesamaan isi dengan Nicomachean Ethics tetapi lebih ringkas dan kurang mendalam. - Magna Moralia –
Karya ini dianggap sebagai kumpulan pemikiran yang lebih awal atau mungkin bukan ditulis oleh Aristoteles sendiri.
Dari ketiga karya tersebut, Nicomachean Ethics adalah yang paling berpengaruh dan menjadi referensi utama dalam studi filsafat moral.
Isi Buku Nicomachean Ethics

Nicomachean Ethics karya Aristoteles terdiri dari sepuluh buku yang masing-masing membahas aspek berbeda dalam etika dan kehidupan moral. Berikut adalah ringkasan isi buku tersebut:
Buku I – Konsep Kebahagiaan (Eudaimonia)
Aristoteles memulai dengan menyatakan bahwa setiap tindakan manusia memiliki tujuan. Tujuan tertinggi adalah eudaimonia, yang sering diterjemahkan sebagai kebahagiaan atau kesejahteraan sejati. Ia berpendapat bahwa kebahagiaan bukanlah kesenangan sesaat, melainkan hasil dari menjalani kehidupan yang bermakna berdasarkan kebajikan.
Buku II – Kebajikan Moral dan Jalan Tengah
Aristoteles membahas bahwa kebajikan moral diperoleh melalui kebiasaan dan latihan. Ia memperkenalkan konsep jalan tengah (golden mean), di mana kebajikan terletak di antara dua ekstrem, yaitu kekurangan dan kelebihan.
Contoh:
- Keberanian adalah kebajikan yang berada di antara pengecut (kekurangan) dan nekat (kelebihan).
- Kedermawanan berada di antara kekikiran dan pemborosan.
Buku III – Kehendak Bebas dan Tanggung Jawab Moral
Ia menjelaskan bahwa tindakan etis harus dilakukan secara sadar dan sukarela. Tanggung jawab moral bergantung pada apakah seseorang bertindak berdasarkan pengetahuan dan tanpa paksaan.
Buku IV – Macam-Macam Kebajikan Moral
Beberapa kebajikan yang dibahas termasuk keberanian, keadilan, kemurahan hati, serta kejujuran dalam berbicara dan bertindak.
Buku V – Konsep Keadilan
Aristoteles membedakan keadilan sebagai kebajikan umum (menghormati hukum) dan keadilan sebagai kebajikan khusus (kesetaraan dalam pembagian hak dan kewajiban).
Buku VI – Kebajikan Intelektual
Terdapat dua jenis kebajikan intelektual:
- Sofrosune (Kebijaksanaan Praktis) –
Kemampuan mengambil keputusan moral yang baik dalam kehidupan sehari-hari. - Episteme (Pengetahuan Teoretis) –
Kemampuan memahami prinsip-prinsip universal.
Buku VII – Kendali Diri dan Kelemahan Kehendak
Ia membahas fenomena akrasia, yaitu ketika seseorang mengetahui tindakan yang benar tetapi tetap memilih tindakan yang salah karena dorongan emosional.
Buku VIII dan IX – Persahabatan dalam Kehidupan Moral
Aristoteles berpendapat bahwa persahabatan merupakan elemen penting dalam kehidupan yang baik. Ia membagi persahabatan menjadi tiga jenis:
- Persahabatan karena Manfaat –
Berdasarkan keuntungan timbal balik. - Persahabatan karena Kesukaan –
Berdasarkan kesenangan bersama. - Persahabatan karena Kebajikan –
Berdasarkan saling menghormati dan mengembangkan kebajikan.
Buku X – Kebahagiaan dan Kontemplasi
Aristoteles menutup dengan menyatakan bahwa kehidupan terbaik adalah kehidupan yang dipandu oleh kebijaksanaan intelektual dan kontemplasi.
Jenis dan Prinsip-Prinsip dalam Nicomachean Ethics
Jenis Kebajikan Menurut Aristoteles
- Kebajikan Moral
- Diperoleh melalui kebiasaan dan latihan.
- Contoh: kejujuran, kemurahan hati, keberanian, dan keadilan.
- Kebajikan Intelektual
- Berhubungan dengan akal dan rasionalitas.
- Contoh: kebijaksanaan, kecerdasan, dan keterampilan berpikir.
Prinsip-Prinsip Utama dalam Nicomachean Ethics
- Eudaimonia sebagai Tujuan Utama
- Kebahagiaan sejati bukan sekadar kesenangan, tetapi kehidupan yang bermakna berdasarkan kebajikan.
- Jalan Tengah (Golden Mean)
- Kebajikan terletak di antara dua ekstrem, yaitu kekurangan dan kelebihan.
- Kebajikan sebagai Hasil Kebiasaan
- Seseorang tidak lahir dengan kebajikan, tetapi harus melatihnya secara terus-menerus.
- Manusia sebagai Makhluk Sosial
- Aristoteles menegaskan bahwa kehidupan moral harus dijalani dalam komunitas dan melalui interaksi dengan sesama.
Kesimpulan
Nicomachean Ethics Karya Aristoteles adalah salah satu karya terbesar dalam sejarah filsafat moral. Konsep utama yang dibahas, seperti eudaimonia, jalan tengah, kebajikan moral dan intelektual, serta persahabatan, masih relevan hingga saat ini.
Buku ini memberikan panduan etis tentang bagaimana manusia dapat menjalani kehidupan yang baik dengan mengembangkan kebiasaan moral yang benar. Pemikirannya tidak hanya berpengaruh dalam filsafat, tetapi juga dalam etika profesional, hukum, dan psikologi modern.
Sebagai salah satu fondasi dalam etika kebajikan, ajaran Aristoteles tetap menjadi rujukan utama dalam diskusi tentang moralitas dan kehidupan yang bermakna.
Anda mungkin menyukai ini: Buku Meditations Karya Marcus Aurelius
Penting untuk diketahui: Ikuti Program Pelatihan Meditasi Online!