Nagajayawarman raja Tarumanegara ke X merupakan tokoh penting yang menjadi bagian dari dinasti Warman, sebuah dinasti yang memimpin Kerajaan Tarumanegara selama beberapa abad.
Meskipun tidak sepopuler Purnawarman, jejak dan perannya dalam menjaga kesinambungan kekuasaan kerajaan Hindu tertua di Jawa Barat tetap patut dicatat dan dipelajari.
Melalui artikel ini, kita akan mengupas secara lengkap mulai dari siapa sebenarnya Nagajayawarman, kapan masa pemerintahannya, bagaimana kiprah dan kebijakan dalam masa kepemimpinan Nagajayawarman, hingga warisannya dalam perkembangan sejarah kerajaan-kerajaan Nusantara selanjutnya.
Nagajayawarman raja Tarumanegara ke X
Definisi dan Identitas Nagajayawarman
Nagajayawarman merupakan raja ke-10 dari Kerajaan Tarumanegara, yang memerintah dalam fase akhir kejayaan kerajaan tersebut.
Ia merupakan bagian dari dinasti Warman, yaitu garis keturunan raja-raja Tarumanegara yang menggunakan akhiran “-warman” dalam nama mereka sebagai simbol keluhuran dan kelangsungan kekuasaan.
Gelar lengkapnya adalah Sri Maharaja Nagajayawarman Darmasatya Cupujayasatru. Nama tersebut memiliki arti simbolik yang mencerminkan sosok pemimpin spiritual dan pelindung dharma:
- Sri Maharaja: gelar agung untuk penguasa tertinggi
- Nagajaya: kemenangan naga, simbol kekuatan dan kewibawaan
- Darmasatya: setia pada jalan kebenaran (dharma)
- Cupujayasatru: penakluk musuh dengan kehormatan
Tahun Berapa Nagajayawarman Memimpin Kerajaan Tarumanegara?
Sumber sejarah tidak memberikan data pasti mengenai tahun berapa Nagajayawarman memimpin Kerajaan Tarumanegara.
Namun, berdasarkan silsilah dinasti Warman yang tercatat dalam Naskah Wangsakerta dari Cirebon, diperkirakan Nagajayawarman memerintah pada akhir abad ke-6 hingga awal abad ke-7 Masehi.
Ia diposisikan setelah Raja Chandrabhaga, dan sebelum posisi raja berpindah tangan ke raja ke-11, yaitu Jayawarman. Rentang waktu ini juga merupakan masa transisi menuju kemunduran Tarumanegara dan munculnya dua kerajaan baru: Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh.
Sejarah dan Latar Belakang Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan Hindu tertua di Nusantara yang berdiri sekitar abad ke-4 M. Didirikan oleh Jayasingawarman, kerajaan ini berpusat di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Jawa Barat, terutama sekitar Bogor, Bekasi, dan Jakarta.
Tokoh paling terkenal dari kerajaan ini adalah Purnawarman, raja ketiga, yang meninggalkan berbagai prasasti seperti:

- Prasasti Tugu (tentang pembangunan saluran air)
- Prasasti Ciaruteun (berisi jejak kaki Purnawarman)
- Prasasti Kebon Kopi I dan Muara Cianten
Nagajayawarman, sebagai penerus dinasti ini, mengambil alih kepemimpinan dalam situasi yang mulai tidak stabil. Ia memimpin pada masa yang tidak banyak meninggalkan prasasti, namun tetap dikenal dalam sumber naskah tradisional.
Kiprah dan Kebijakan dalam Masa Kepemimpinan Nagajayawarman
Kiprah dan kebijakan dalam masa kepemimpinan Nagajayawarman dapat dilihat dari kesinambungan nilai-nilai Hindu, tata pemerintahan, serta stabilitas politik yang tetap dijaga selama masa pemerintahannya.
Meskipun dokumentasi langsung terbatas, ada beberapa aspek yang bisa ditarik sebagai indikasi kebijakannya:
- Melanjutkan sistem monarki Hindu berdasarkan dharma
Ia mempertahankan tata pemerintahan yang berlandaskan hukum dan nilai keagamaan, sebuah ciri khas dari dinasti Warman. - Menjaga hubungan diplomatik dan perdagangan
Meski tidak disebutkan secara eksplisit, hubungan antara Tarumanegara dan India diperkirakan tetap berlangsung, terutama melalui jalur maritim dan perdagangan rempah-rempah. - Mempersiapkan transisi kekuasaan
Masa kekuasaannya berperan sebagai jembatan menuju lahirnya dua kerajaan baru: Sunda dan Galuh, yang membawa semangat baru dalam tatanan politik Jawa Barat setelah keruntuhan Tarumanegara.
Karakteristik dan Prinsip Kepemimpinan
Berikut adalah beberapa prinsip dan karakteristik pemerintahan yang dijalankan oleh Nagajayawarman:
- Sentralisasi kekuasaan:
Dengan raja sebagai pusat otoritas spiritual dan administratif - Konsistensi ajaran Hindu Vaishnava:
Terutama dalam menjaga tatanan sosial dan moral masyarakat - Kepemimpinan simbolik:
Di mana raja dipandang sebagai titisan dewa atau manifestasi kekuatan ilahi - Keharmonisan antara rakyat dan elite:
Melalui sistem kasta dan hukum tradisional
Fungsi Raja dalam Sistem Pemerintahan Tarumanegara
Dalam konteks Tarumanegara, raja seperti Nagajayawarman raja Tarumanegara ke X tidak hanya bertindak sebagai penguasa administratif, tetapi juga:
- Penjaga moral masyarakat dan pemimpin upacara keagamaan
- Pengatur jalannya pemerintahan dan sistem hukum
- Penjamin keamanan wilayah dan ekspansi pengaruh
Fakta Menarik dan Unik
- Nama Nagajayawarman muncul dalam Naskah Wangsakerta, sebuah dokumen penting dari Cirebon yang mendokumentasikan sejarah raja-raja Nusantara.
- Tidak ada prasasti peninggalannya yang ditemukan sejauh ini, menjadikannya salah satu raja dengan dokumentasi terbatas namun posisi strategis.
- Masa kepemimpinannya dianggap sebagai periode transisi, yaitu fase menjelang berakhirnya eksistensi Kerajaan Tarumanegara.
Jenis-jenis Sumber yang Membahas Nagajayawarman
Pengetahuan kita tentang Nagajayawarman bersumber dari:
- Naskah kuno (seperti Wangsakerta)
- Literatur sejarah lokal
- Rekonstruksi silsilah dinasti Warman oleh sejarawan modern
- Analisis arkeologis dan epigrafis (meskipun tidak secara langsung menyebut namanya)
FAQs (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
Siapakah Nagajayawarman?
Nagajayawarman adalah raja ke-10 Kerajaan Tarumanegara dari dinasti Warman.
Apa nama lengkapnya?
Sri Maharaja Nagajayawarman Darmasatya Cupujayasatru.
Tahun berapa Nagajayawarman memimpin kerajaan Tarumanegara?
Diperkirakan antara akhir abad ke-6 hingga awal abad ke-7 M.
Apa kontribusi terbesarnya?
Menjaga kelangsungan dinasti Warman dan nilai-nilai Hindu di masa-masa akhir kejayaan Tarumanegara.
Mengapa dokumentasinya sedikit?
Tidak banyak prasasti yang ditemukan dari masa pemerintahannya, dan sebagian besar informasi berasal dari naskah-naskah lokal.
Kesimpulan
Nagajayawarman raja Tarumanegara ke X adalah salah satu pemimpin penting dalam sejarah kerajaan Hindu di Nusantara.
Meskipun tidak banyak peninggalan fisik dari masa pemerintahannya, keberadaan dan posisinya dalam silsilah dinasti Warman memperlihatkan peran strategisnya dalam menjaga kesinambungan kekuasaan.
Melalui gelar Sri Maharaja Nagajayawarman Darmasatya Cupujayasatru, kita melihat nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh raja-raja masa itu: kesetiaan terhadap dharma, kebijaksanaan dalam kepemimpinan, serta kekuatan spiritual dalam menjaga kestabilan kerajaan.
Pemahaman terhadap kiprah dan kebijakan dalam masa kepemimpinan Nagajayawarman menjadi bagian penting dalam menelusuri akar sejarah Indonesia.
Terutama ketika membahas tahun berapa Nagajayawarman memimpin Kerajaan Tarumanegara, kita juga sedang menelusuri fase krusial menuju terbentuknya kerajaan-kerajaan baru seperti Sunda dan Galuh yang menjadi penerus peradaban di Tanah Pasundan.
Anda mungkin menyukai ini: Hariwangsawarman Raja Tarumanegara ke IX
Penting untuk diketahui: Ikuti Program Pelatihan Meditasi Online!