Kerajaan Sunda merupakan salah satu kerajaan besar bercorak Hindu yang pernah berdiri megah di wilayah barat Pulau Jawa. Kerajaan ini berakar dari Kerajaan Tarumanagara yang lebih tua dan menjadi tonggak penting dalam sejarah peradaban masyarakat Sunda.
Dalam lintasan sejarah Nusantara, Sunda bukan hanya simbol kekuasaan, tetapi juga pusat budaya, perdagangan, dan sistem pemerintahan yang kuat.
Artikel ini akan mengupas secara mendalam tentang asal usul, sistem politik, tokoh penting, hingga warisan budaya yang masih terasa hingga hari ini.
Kerajaan Sunda
Definisi dan Letak Geografis Kerajaan Sunda
Sunda adalah kerajaan yang bercorak Hindu-Siwaistik, yang berdiri sejak akhir abad ke-7 Masehi. Kerajaan ini menjadi penerus langsung dari Kerajaan Tarumanagara yang sebelumnya menguasai wilayah barat Jawa.
Wilayah Kekuasaan
Wilayah kekuasaan Kerajaan Sunda meliputi:
- Provinsi Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Sebagian barat Jawa Tengah
- Wilayah selatan Pulau Sumatra (diperkirakan melalui jalur pelayaran dan perdagangan)
Ibukota kerajaan berpindah seiring waktu, antara lain:
- Saunggalah (sekarang Kuningan)
- Kawali (Kabupaten Ciamis)
- Pakuan Pajajaran (sekarang Kota Bogor)
Letak geografis yang strategis ini menjadikan Sunda sebagai simpul penting antara jalur perdagangan domestik dan internasional.
Sejarah dan Asal Usul
Setelah Kerajaan Tarumanagara mulai melemah karena tekanan politik dan geografis, wilayahnya terpecah menjadi dua kekuatan besar: Sunda dan Kerajaan Galuh. Keduanya akhirnya disatukan oleh para keturunannya menjadi Kerajaan Sunda-Galuh.
Siapa Pendiri Kerajaan Sunda?
Sunda didirikan oleh Sri Maharaja Tarusbawa pada tahun 591 Caka Sunda (669 Masehi). Ia adalah menantu dari raja terakhir Tarumanagara dan memindahkan pusat kekuasaan dari pesisir ke pedalaman untuk mencari stabilitas baru.
Tarusbawa tidak hanya menjadi pendiri, tetapi juga simbol transisi dari kerajaan pesisir (maritim) ke kerajaan agraris yang mengakar kuat dalam budaya lokal.
Masa Kejayaan Kerajaan Sunda
Sunda mencapai puncak kejayaan pada abad ke-14 hingga ke-15 Masehi, terutama di bawah pemerintahan tiga raja besar:
Siapa Raja yang Terkenal di Kerajaan Sunda?
- Rakeyan Darmasiksa
Seorang raja cendekia yang dikenal karena menulis hukum dan tata cara pemerintahan. Ia mendukung pendidikan dan budaya lokal. - Prabu Niskala Wastu Kancana
Menyatukan kembali kekuatan Sunda-Galuh dan memindahkan ibukota ke Kawali. Pada masanya, dibangun sistem pertahanan yang kuat dan tata kota yang rapi. - Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi)
Raja paling terkenal yang memerintah dari 1482 hingga 1521 M. Di masa inilah Pakuan Pajajaran berkembang pesat, pembangunan irigasi meluas, dan perdamaian di dalam negeri terjaga.
Sri Baduga dikenal karena membangun taman dan saluran air (prasasti Batu Tulis menyebutkan ini), serta menjalin diplomasi dengan bangsa asing.
Sistem Pemerintahan Kerajaan Sunda
Sistem pemerintahan Sunda bersifat monarki absolut dengan raja sebagai pemimpin tertinggi. Struktur kekuasaan meliputi:
- Raja:
Pusat pemerintahan, agama, dan hukum - Rakryan Mantri:
Penasihat utama raja - Rakryan Demung:
Pengatur administrasi domestik - Senapati:
Kepala militer dan keamanan - Rakryan Hujung:
Kepala urusan daerah atau wilayah luar
Sistem ini memungkinkan pembagian wewenang secara fungsional, meskipun tetap terpusat pada kuasa raja.
Ekonomi dan Kehidupan Sosial
Kehidupan masyarakat Sunda bersifat agraris dan berbasis komunitas adat.
Ciri-ciri utama masyarakat:
- Bertani dan berdagang di pasar lokal
- Hidup dalam sistem kampung (kabuyutan)
- Menganut hukum adat dan spiritualisme Hindu-Siwa
- Menghormati tetua adat dan pemimpin lokal
Jalur perdagangan yang strategis juga membuat Sunda menjalin hubungan dagang dengan wilayah lain, termasuk Malaka dan Portugis.
Fakta Menarik: Perjanjian Sunda-Portugis
Pada tahun 1522, Sunda mengadakan perjanjian dengan bangsa Portugis. Tujuan utama dari perjanjian ini adalah untuk mendapatkan dukungan militer dalam menghadapi ancaman dari Kerajaan Demak dan Cirebon yang sedang naik daun.
Prasasti Padrao di Jakarta menjadi bukti fisik dari perjanjian ini. Namun, sebelum kerja sama berjalan, wilayah Sunda Kelapa sudah lebih dulu direbut oleh pasukan Islam. Portugis pun gagal membangun benteng di sana.
Peninggalan Sejarah dan Budaya

Berikut adalah beberapa peninggalan penting dari Sunda:
- Prasasti Cikapundung – berisi informasi tentang wilayah kekuasaan.
- Prasasti Pasir Datar – menyebutkan sistem pembagian air irigasi.
- Prasasti Huludayeuh – berkaitan dengan wilayah Kawali.
- Prasasti Ulubelu – ditemukan di Lampung, menunjukkan pengaruh Sunda hingga Sumatra.
- Prasasti Perjanjian Sunda-Portugis (Padrao) – ditemukan di Jakarta.
- Candi Bojongmenje – struktur Hindu tertua di Jawa Barat.
- Candi Cangkuang – satu-satunya candi Hindu yang masih utuh di Garut.
- Arca Caringin – patung-patung dewa yang mencerminkan ajaran Hindu.
Prinsip dan Karakteristik Kerajaan Sunda
Sunda memiliki ciri khas sebagai berikut:
- Agraris dan religius
- Berbasis adat lokal
- Sistem hukum tertulis dan tidak tertulis
- Mengembangkan seni dan sastra Sunda Kuno
- Memiliki jaringan perdagangan yang luas
Kerajaan ini juga menjaga keharmonisan antara manusia dan alam, sebuah prinsip yang masih dijaga dalam tradisi Sunda modern.
Runtuhnya Kerajaan Sunda
Kerajaan Sunda runtuh pada tahun 1579 M setelah serangan dari Kesultanan Banten yang dipimpin oleh Maulana Yusuf. Peristiwa ini menandai berakhirnya kekuasaan Hindu di wilayah barat Jawa dan masuknya pengaruh Islam secara menyeluruh.
Faktor utama keruntuhan:
- Tekanan dari kerajaan Islam seperti Cirebon dan Banten
- Lemahnya pertahanan militer di masa akhir pemerintahan
- Gagalnya aliansi dengan Portugis
- Perpecahan internal elite kerajaan
FAQs (Pertanyaan Umum)
Apa itu Kerajaan Sunda?
Kerajaan Hindu yang berdiri di barat Pulau Jawa sejak abad ke-7 Masehi.
Siapa pendirinya?
Sri Maharaja Tarusbawa, pendiri Sunda tahun 669 M.
Siapa saja raja terkenalnya?
Rakeyan Darmasiksa, Prabu Niskala Wastu Kancana, dan Sri Baduga Maharaja.
Di mana letaknya?
Wilayah kekuasaan mencakup Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan sebagian Sumatra.
Apa peninggalannya?
Prasasti, candi, arca, dan naskah kuno berbahasa Sunda.
Kapan runtuh?
Tahun 1579 M, setelah direbut oleh Kesultanan Banten.
Kesimpulan
Sunda dan jejak kejayaannya di Tanah Pasundan adalah bagian penting dari sejarah budaya dan politik Indonesia.
Dari pertanyaan siapa pendiri Sunda hingga siapa raja yang terkenal di Sunda, kita dapat melihat betapa besarnya pengaruh kerajaan ini dalam membentuk identitas masyarakat Sunda hari ini.
Sistem pemerintahan Sunda yang terstruktur, ajaran nilai-nilai lokal, serta warisan prasasti dan candi membuktikan bahwa kejayaan itu bukan hanya soal wilayah, tetapi juga peradaban.
Kerajaan Sunda mungkin telah lama runtuh, tetapi warisannya masih hidup dalam budaya, bahasa, dan tradisi masyarakat Sunda modern.
Anda mungkin menyukai ini: Kerajaan Tarumanagara
Penenting untuk diketahui: Ikuti Program Pelatihan Meditasi Online!