Kerajaan Pagaruyung adalah salah satu kerajaan yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah Indonesia, khususnya di kawasan Sumatera Barat.
Dikenal dengan kekayaan budaya, sistem pemerintahan yang kuat, serta peranannya dalam penyebaran agama Islam di kawasan tersebut, Pagaruyung memiliki cerita panjang yang mencakup aspek sosial, politik, ekonomi, dan agama.
Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai sejarah Pagaruyung, termasuk pendiri Pagaruyung, raja pertama Pagaruyung, serta mayoritas agama Pagaruyung yang memainkan peranan penting dalam membentuk identitas budaya masyarakat Minangkabau hingga kini.
Kerajaan Pagaruyung
Sejarah Singkat Kerajaan Pagaruyung
Pagaruyung berpusat di wilayah yang sekarang dikenal dengan nama Sumatera Barat, lebih tepatnya di daerah Bukittinggi. Kerajaan ini didirikan sekitar abad ke-14 dan merupakan salah satu kerajaan besar yang pernah ada di pulau Sumatera.
Berkat letaknya yang strategis, Pagaruyung menjadi pusat perdagangan yang ramai, menghubungkan pedagang dari berbagai wilayah seperti India, Tiongkok, dan Timur Tengah. Selain itu, kerajaan ini juga terkenal karena budaya Minangkabau yang berkembang pesat di dalamnya.
Pagaruyung berfungsi sebagai kerajaan yang menjadi pusat pemerintahan dan budaya bagi masyarakat Minangkabau. Keberadaannya menjadi simbol kekuatan budaya yang tetap bertahan hingga sekarang melalui tradisi seperti Rumah Gadang dan sistem sosial yang khas, yaitu sistem matrilineal.
Adityawarman ada di tengah Transisi antara Kerajaan Dharmasraya dan Kerajaan Pagaruyung

Adityawarman berada di titik transisi antara Kerajaan Dharmasraya dan Pagaruyung, memainkan peran penting dalam sejarah kedua kerajaan tersebut.
- Adityawarman sebagai Raja Dharmasraya
Awalnya, Adityawarman adalah bagian dari Kerajaan Melayu Dharmasraya, yang merupakan penerus Sriwijaya di Sumatera. Ia diangkat menjadi raja sekitar awal abad ke-14 dan memperkuat pengaruh Hindu-Buddha di sana. Ada bukti prasasti dan arca Buddha yang ditemukan di daerah Dharmasraya yang dikaitkan dengan dirinya. Sebagai penguasa Dharmasraya, Adityawarman berperan penting dalam mempertahankan kekuatan kerajaan tersebut. - Adityawarman sebagai Pendiri Pagaruyung
Setelah menguasai Dharmasraya, Adityawarman memperluas kekuasaannya ke daerah Minangkabau (sekarang Sumatera Barat). Pada tahun 1347, Adityawarman mendirikan Pagaruyung. Prasasti yang ditemukan di Rambahan (Dharmasraya) dan Kuburajo (Tanah Datar) menyebutkan dirinya sebagai “Maharajadiraja” yang berarti penguasa besar, menunjukkan statusnya sebagai penguasa utama di kawasan tersebut.
Kesimpulannya, Adityawarman adalah titik peralihan yang menghubungkan dua kerajaan besar tersebut, Dharmasraya dan Pagaruyung. Oleh karena itu, ia dapat dianggap sebagai raja Dharmasraya sekaligus raja Pagaruyung, tergantung pada fase waktunya.
Pendiri Kerajaan Pagaruyung: Adityawarman
Adityawarman merupakan tokoh penting yang sering disebut sebagai pendiri Pagaruyung. Menurut berbagai sumber sejarah, Adityawarman datang dari Jawa dan menikah dengan seorang putri dari Kerajaan Melayu.
Ia kemudian mendirikan kerajaan ini pada sekitar abad ke-14 dan mengubahnya menjadi kerajaan yang kuat dan maju. Adityawarman dikenal sebagai seorang pemimpin yang bijaksana dan memiliki visi jauh ke depan, mampu menyatukan berbagai suku dan komunitas yang ada di wilayah tersebut.
Adityawarman bukan hanya dikenal sebagai pendiri kerajaan, tetapi juga sebagai pembangun infrastruktur yang penting bagi kemajuan Pagaruyung. Ia membangun banyak jalan, jembatan, dan tempat ibadah, serta memperkenalkan sistem administrasi yang membantu memajukan kerajaan.
Raja Pertama Kerajaan Pagaruyung: Adityawarman
Sebagai raja pertama Pagaruyung, Adityawarman menjadi simbol keberhasilan pemerintahan yang adil dan makmur. Di bawah kepemimpinannya, Pagaruyung berhasil menguasai wilayah yang luas, bahkan menjalin hubungan dagang dengan negara-negara besar seperti India dan Tiongkok.
Di masa pemerintahannya, perdagangan rempah-rempah dan barang-barang berharga lainnya berjalan lancar, menjadikan Pagaruyung sebagai kerajaan yang memiliki pengaruh kuat di kawasan Sumatera.
Salah satu kebijakan penting yang diterapkan oleh Adityawarman adalah pendirian sistem pemerintahan yang terstruktur, dengan membentuk para pembesar dan pejabat kerajaan untuk membantu menjalankan roda pemerintahan.
Kebijakan sosial yang diambilnya juga mengutamakan kesejahteraan rakyat, menjadikan Pagaruyung sebagai kerajaan yang sejahtera dan damai.
Mayoritas Agama Kerajaan Pagaruyung: Hindu dan Buddha
Sebelum masuknya Islam, penduduk Pagaruyung menganut agama Hindu-Buddha, sebagaimana banyak kerajaan di wilayah Asia Tenggara pada masa itu.
Pengaruh agama ini dapat ditemukan dalam peninggalan-peninggalan sejarah seperti candi-candi dan prasasti yang ditemukan di wilayah sekitar Pagaruyung. Namun, seiring berjalannya waktu, agama Islam mulai masuk ke wilayah Pagaruyung, terutama sejak abad ke-15.
Mayoritas agama Kerajaan Pagaruyung adalah Hindu dan Buddha. Belakangan Islam yang kemudian diterima dengan baik oleh masyarakat setempat, menjadi mayoritas pada waktu yang berbeda ketika Pagaruyung berubah menjadi “Kesultanan”.
Penyebaran Islam ke wilayah ini dipengaruhi oleh para pedagang dan mubaligh dari Timur Tengah dan India.
Dalam kurun waktu yang relatif singkat, Islam menjadi agama mayoritas di Pagaruyung, dan Kerajaan berubah menjadi kesultanan. Islam kemudian banyak diadopsi oleh kalangan kerajaan serta rakyat biasa.
Pengaruh Islam dapat terlihat dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari tradisi, hukum adat, hingga sistem pemerintahan.
Fakta Menarik tentang Kerajaan Pagaruyung
- Peninggalan Arsitektur:
Rumah Gadang Rumah Gadang adalah simbol kebesaran Kerajaan Pagaruyung yang hingga kini masih ada di Minangkabau. Bangunan ini dikenal dengan atapnya yang melengkung seperti tanduk kerbau, yang melambangkan kekuatan dan keteguhan. Rumah Gadang juga merupakan simbol struktur sosial masyarakat Minangkabau yang sangat memperhatikan adat dan tradisi. - Peran dalam Perdagangan:
Kerajaan Pagaruyung menjadi salah satu pusat perdagangan terbesar di Sumatera Barat. Sebagai kerajaan yang terletak di jalur perdagangan antara India dan Tiongkok, Pagaruyung banyak berinteraksi dengan pedagang asing dan menghasilkan banyak kekayaan dari perdagangan rempah-rempah, emas, dan perhiasan. - Sistem Sosial dan Matrilineal:
Masyarakat Pagaruyung menganut sistem matrilineal, di mana garis keturunan dan harta warisan diturunkan melalui pihak ibu. Hal ini merupakan ciri khas budaya Minangkabau yang masih dipertahankan hingga saat ini. - Kebijakan Pertahanan yang Kuat:
Kerajaan Pagaruyung membangun sistem pertahanan yang solid untuk melindungi wilayahnya dari ancaman luar. Benteng-benteng yang dibangun untuk keperluan pertahanan menjadi bukti betapa pentingnya stabilitas keamanan di kerajaan ini.
Pemerintahan Kerajaan Pagaruyung: Cara Kerja dan Fungsi
Kerajaan Pagaruyung memiliki sistem pemerintahan yang terstruktur dengan baik, yang dimulai dari seorang raja yang memimpin kerajaan dengan kekuasaan absolut.
Di samping raja, terdapat pembesar dan pejabat kerajaan yang mengurus berbagai urusan pemerintahan, mulai dari administrasi, hukum, hingga masalah sosial.
Sistem hukum yang diterapkan di kerajaan ini berbasis pada adat Minangkabau yang mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan berbagai permasalahan.
Raja Pagaruyung memiliki kewajiban untuk menjaga kesejahteraan rakyatnya, serta memajukan perekonomian kerajaan.
Kesimpulan
Kerajaan Pagaruyung merupakan kerajaan yang kaya akan sejarah, budaya, dan agama. Pendiri Kerajaan Pagaruyung, Adityawarman, tidak hanya membangun kerajaan ini dengan kekuatan militer, tetapi juga dengan kebijakan sosial dan budaya yang cerdas.
Sebagai raja pertama Kerajaan Pagaruyung, Adityawarman memastikan kemakmuran dan kedamaian kerajaan yang ia pimpin. Mayoritas agama Kerajaan Pagaruyung adalah Islam, yang telah membentuk banyak aspek kehidupan sosial dan budaya masyarakat Minangkabau.
Hingga kini, warisan budaya dan sejarah Kerajaan Pagaruyung tetap hidup dalam tradisi dan kehidupan masyarakat Sumatera Barat.
Anda mungkin meyukai ini: Siapa Itu Adityawarman?
Penting untuk diketahui: Ikuti Program Pelatihan Meditasi Online!