Apakah Kerajaan Pajajaran Itu? Kerajaan Pajajaran, yang berdiri pada abad ke-15, merupakan salah satu kerajaan Hindu-Buddha yang sangat berpengaruh di wilayah Jawa Barat, Indonesia.
Kerajaan ini terkenal dengan kekuatannya dalam bidang politik, ekonomi, dan budaya, serta memiliki jejak sejarah yang cukup signifikan dalam pembentukan identitas budaya Sunda.
Namun, tak seperti banyak kerajaan lainnya yang runtuh akibat perang besar, Kerajaan Pajajaran harus menghadapi akhir kekuasaannya pada tahun 1579 karena tekanan dari Kesultanan Banten dan faktor internal lainnya.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang Kerajaan Pajajaran, dari pendiriannya, kejayaan yang diraih, hingga keruntuhannya yang menjadi salah satu momen penting dalam sejarah Nusantara.
Apakah Kerajaan Pajajaran Itu
Apakah Kerajaan Pajajaran Itu?
Kerajaan Pajajaran adalah kerajaan yang berpusat di Pakuan, yang sekarang dikenal dengan nama Bogor, Jawa Barat.
Didirikan pada tahun 1482 oleh Sri Baduga Maharaja, yang dikenal juga sebagai Prabu Siliwangi, kerajaan ini terbentuk setelah penyatuan dua kerajaan besar di wilayah Jawa Barat, yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh.
Pada masa kejayaannya, Kerajaan Pajajaran dikenal sebagai kerajaan yang besar dan berpengaruh di Indonesia, memiliki hubungan erat dengan kerajaan-kerajaan tetangga serta negara-negara asing.
Kerajaan ini dikenal juga dengan sebutan Negeri Sunda atau Pasundan, yang merujuk pada suku Sunda yang mendiami wilayah tersebut.
Seiring berjalannya waktu, Pajajaran menjadi salah satu kerajaan yang paling dikenal dalam sejarah Indonesia, baik dalam hal kebudayaan maupun politik.
Siapa Pendiri Kerajaan Pajajaran?
Sri Baduga Maharaja atau yang lebih dikenal dengan nama Prabu Siliwangi adalah pendiri dari Kerajaan Pajajaran. Ia berhasil menyatukan dua kerajaan besar di Jawa Barat, yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh, pada tahun 1482.
Keberhasilan Prabu Siliwangi dalam menyatukan dua kerajaan ini sangat penting karena memperkuat dominasi politik dan ekonomi kerajaan ini di wilayah Sunda.
Prabu Siliwangi juga dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana, adil, dan memiliki kebijakan yang mendorong kemajuan di bidang pertanian, perdagangan, spiritual serta kesenian.
Siapa Saja Raja-raja Kerajaan Pajajaran?
Setelah Sri Baduga Maharaja, Kerajaan Pajajaran diteruskan oleh beberapa raja yang memimpin dengan berbagai tantangan dan perubahan. Berikut adalah beberapa raja-raja Kerajaan Pajajaran yang berperan besar dalam sejarah kerajaan ini:
- Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi) (1482–1521)
- Sebagai pendiri, Prabu Siliwangi memulai kesuksesan besar Pajajaran dengan mempersatukan Kerajaan Sunda dan Galuh. Pemerintahannya dikenal sebagai masa keemasan kerajaan.
- Surawisesa (1521–1535)
- Surawisesa adalah putra dari Prabu Siliwangi yang melanjutkan pemerintahan, namun masa pemerintahannya diwarnai dengan tantangan besar dari pemberontakan serta ancaman dari kerajaan tetangga.
- Ratu Dewata (1535–1543)
- Ratu Dewata, yang dikenal dengan kebijakan diplomatiknya, berusaha mempertahankan stabilitas kerajaan pada masa yang penuh ketegangan.
- Ratu Sakti (1543–1551)
- Pemerintahan Ratu Sakti lebih berfokus pada penguatan pertahanan kerajaan, serta memperbaiki hubungan dengan kerajaan-kerajaan di luar Pajajaran.
- Ratu Nilakendra (1551–1567)
- Ratu Nilakendra memimpin di tengah ketidakstabilan internal, dengan beberapa masalah yang berkaitan dengan kebijakan sosial dan ekonomi.
- Raga Mulya (Prabu Surya Kencana) (1567–1579)
- Raga Mulya adalah raja terakhir Pajajaran, yang dikenal juga dengan nama Prabu Surya Kencana. Pemerintahannya menghadapi serangan dari Kesultanan Banten, yang akhirnya mengakibatkan keruntuhan kerajaan pada tahun 1579.
Kerajaan Pajajaran Terletak Dimana?

Kerajaan Pajajaran terletak di wilayah yang kini dikenal dengan nama Bogor, Jawa Barat. Pusat pemerintahan kerajaan ini berada di Pakuan, yang merupakan wilayah strategis yang menghubungkan jalur perdagangan antara pedalaman dan pesisir.
Wilayah kerajaan ini tidak hanya mencakup Bogor, tetapi juga meliputi sebagian besar daerah sekitar Jawa Barat, termasuk beberapa daerah yang kini menjadi bagian dari wilayah Kabupaten dan Kota di Jawa Barat.
Perekonomian Kerajaan Pajajaran
Perekonomian Kerajaan Pajajaran sangat bergantung pada sektor pertanian dan perdagangan. Pajajaran dikenal memiliki pelabuhan yang sibuk, yang menjadi jalur utama bagi perdagangan dengan kerajaan-kerajaan lainnya, baik yang ada di Nusantara maupun dengan negara-negara asing.
Produk utama yang diperdagangkan termasuk rempah-rempah, hasil pertanian, dan tekstil. Selain itu, pajak dari pertanian menjadi salah satu sumber utama pendapatan kerajaan.
Peninggalan Kerajaan Pajajaran
Meskipun Kerajaan Pajajaran telah runtuh, peninggalannya masih bisa ditemukan hingga saat ini. Salah satu peninggalan yang paling terkenal adalah Candi Batu Tulis, yang terletak di Bogor.
Candi ini memiliki relief yang menggambarkan berbagai cerita sejarah dan mitologi Hindu, termasuk kisah-kisah tentang Prabu Siliwangi dan kekuasaan kerajaan.
Selain Candi Batu Tulis, banyak pula situs lainnya yang masih ada, meskipun sebagian besar telah hancur atau terkubur oleh waktu.
Peninggalan lainnya juga mencakup berbagai artefak dan peninggalan budaya yang mencerminkan kemajuan peradaban Kerajaan Pajajaran.
Keruntuhan Kerajaan Pajajaran
Pada tahun 1579, Kerajaan Pajajaran mengalami keruntuhan setelah diserang oleh Kesultanan Banten yang dipimpin oleh Sultan Maulana Yusuf.
Keruntuhan ini terjadi setelah serangkaian peristiwa yang melemahkan kerajaan, termasuk ketidakstabilan internal dan persaingan dengan kerajaan tetangga.
Setelah keruntuhan kerajaan, beberapa punggawa istana Pajajaran menetap di daerah Lebak dan mendirikan kelompok masyarakat yang dikenal sebagai orang Baduy, yang mempertahankan kehidupan dan adat istiadat lama dari Pajajaran.
Kesimpulan
Kerajaan Pajajaran merupakan kerajaan yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah Indonesia, khususnya di wilayah Pasundan.
Dari pendirian oleh Sri Baduga Maharaja hingga keruntuhannya pada tahun 1579, Pajajaran mengalami masa kejayaan yang panjang, diiringi dengan perkembangan budaya, perekonomian, dan pemerintahan yang terorganisir dengan baik.
Meskipun kerajaan ini telah runtuh, peninggalannya tetap memberikan dampak signifikan terhadap budaya Sunda yang masih bertahan hingga saat ini.
Warisan sejarah dan budaya Kerajaan Pajajaran menjadi bagian penting dari identitas Jawa Barat yang tak terlupakan.
Anda mungkin menyukai ini: Siapakah Dewi Sukesi Itu?
Penting untuk diketahui: Ikuti Program Pelatihan Meditasi Online!