Tarekat Tijaniyah merupakan salah satu tarekat sufi yang memiliki pengaruh besar dalam dunia Islam, terutama di kawasan Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia Tenggara. Tarekat ini menekankan spiritualitas, dzikir, dan penghambaan yang murni kepada Allah dengan metode khusus yang diwariskan oleh pendirinya.
Banyak umat Muslim yang tertarik dengan ajaran tarekat ini karena memberikan pendekatan yang lebih mendalam terhadap aspek ketuhanan dan kehidupan spiritual.
Artikel ini akan membahas apa yang dimaksud dengan Tarekat Tijaniyah, sejarah pendiriannya, prinsip dasar, amalan yang dilakukan oleh para pengikutnya, serta penyebarannya di Indonesia.
Apa Yang Dimaksud Dengan Tarekat Tijaniyah
Definisi Tarekat Tijaniyah
Secara etimologi, kata “tarekat” berasal dari bahasa Arab طَرِيقَة (ṭarīqah) yang berarti “jalan” atau “metode”. Dalam konteks keislaman, tarekat adalah suatu jalan atau metode yang ditempuh oleh seorang Muslim dalam menempuh perjalanan spiritual menuju Allah.
Apa yang dimaksud dengan Tarekat Tijaniyah adalah tarekat yang didirikan oleh Syekh Ahmad Tijani pada abad ke-18, dengan ajaran yang menekankan pentingnya dzikir dan amalan tertentu yang tidak ditemukan dalam tarekat lain. Tarekat ini memiliki beberapa aturan khusus dan sistem wirid yang harus diikuti oleh pengikutnya.
Sejarah dan Pendiri Tarekat Tijaniyah
Tarekat Tijaniyah didirikan oleh Syekh Ahmad Tijani pada tahun 1781 M di Aljazair, tepatnya di wilayah Aïn Madhi. Syekh Ahmad Tijani adalah seorang ulama dan sufi terkemuka yang lahir pada tahun 1737 M di wilayah yang sama. Sejak kecil, beliau menunjukkan kecerdasan dan kesalehan yang luar biasa dalam memahami ajaran Islam.
Dalam pencariannya terhadap ilmu dan kedekatan kepada Allah, Syekh Ahmad Tijani melakukan perjalanan ke berbagai daerah untuk menimba ilmu dari ulama besar pada masanya. Beliau mendalami berbagai disiplin ilmu keislaman, termasuk tafsir, hadits, fiqh, dan tasawuf.
Tarekat ini lahir sebagai hasil dari pengalaman spiritualnya setelah diklaim menerima wahyu dan petunjuk langsung dari Rasulullah dalam keadaan terjaga, yang menjadi salah satu keistimewaan tarekat ini dibandingkan tarekat lainnya.
Setelah didirikan, tarekat ini berkembang pesat di Afrika Utara, terutama di Maroko, Mesir, dan Sudan. Dari Afrika, tarekat ini kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia melalui jalur perdagangan, dakwah, dan jaringan ulama yang telah lebih dahulu mengenal ajaran Tijaniyah.
Prinsip dan Karakteristik Tarekat Tijaniyah
Tarekat Tijaniyah memiliki prinsip dan karakteristik yang khas, yang membedakannya dari tarekat-tarekat lainnya:
- Kewajiban melakukan dzikir tertentu – Para pengikut Tijaniyah diwajibkan untuk membaca dzikir tertentu dalam jumlah dan waktu yang telah ditetapkan.
- Mengikuti ajaran Syekh Ahmad Tijani sepenuhnya – Pengikut tarekat ini harus mematuhi ajaran yang telah disampaikan oleh pendirinya tanpa boleh mencampurkan dengan ajaran tarekat lain.
- Larangan untuk mengikuti tarekat lain – Setelah berbaiat dalam Tarekat Tijaniyah, seseorang tidak diperbolehkan untuk mengamalkan tarekat lain karena dianggap telah menerima jalan yang benar.
- Mementingkan kesucian hati dan akhlak – Tarekat ini menekankan pentingnya membersihkan hati dari segala sifat buruk serta mengembangkan akhlak mulia.
- Mendekatkan diri kepada Allah melalui metode yang diwariskan Syekh Ahmad Tijani – Ibadah dalam tarekat ini dilakukan sesuai dengan metode yang diajarkan secara turun-temurun.
Apa Saja Amalan Tarekat Tijaniyah
Dalam praktiknya, pengikut Tarekat Tijaniyah diwajibkan untuk melakukan beberapa amalan utama, antara lain:
- Wirid Lazimah – Dzikir harian yang harus dibaca setiap hari oleh anggota tarekat tanpa boleh ditinggalkan.
- Wirid Wazifah – Dzikir khusus yang dilakukan sekali sehari, biasanya setelah shalat Ashar.
- Dzikir Haylala – Membaca “La Ilaha Illallah” dalam jumlah tertentu sebagai bentuk penguatan tauhid.
- Dzikir Jumat – Dzikir yang dilakukan pada hari Jumat dengan jumlah dan metode tertentu.
- Membaca Shalawat Fatih – Shalawat khusus yang menjadi amalan utama dalam tarekat ini.
- Menjauhi praktik tarekat lain – Sebagai bentuk kepatuhan terhadap ajaran Syekh Ahmad Tijani, pengikut dilarang menggabungkan amalan dengan tarekat lain.
Penyebaran Tarekat Tijaniyah di Indonesia
Penyebaran Tarekat Tijaniyah di Indonesia terjadi melalui beberapa jalur, di antaranya jalur perdagangan dan dakwah ulama dari Timur Tengah dan Afrika Utara yang datang ke Nusantara. Pada abad ke-19, tarekat ini mulai berkembang di berbagai daerah di Indonesia seperti Jawa, Sumatra, dan Sulawesi.
Salah satu faktor utama yang mendorong penyebarannya adalah hubungan erat antara ulama Indonesia dengan ulama di Timur Tengah, terutama di Mekkah dan Madinah, di mana tarekat ini telah berkembang pesat.
Banyak pesantren di Indonesia yang mengajarkan amalan-amalan Tarekat Tijaniyah kepada santri mereka. Selain itu, majelis dzikir dan komunitas tarekat ini juga semakin berkembang di berbagai daerah, terutama di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) yang banyak mengakomodasi ajaran tasawuf.
Fungsi dan Peran Tarekat Tijaniyah
Tarekat Tijaniyah memiliki beberapa fungsi dan peran dalam kehidupan spiritual umat Islam, di antaranya:
- Sebagai metode mendekatkan diri kepada Allah – Dengan melakukan dzikir dan wirid yang diajarkan.
- Sebagai sarana pembentukan akhlak – Mengajarkan pengikutnya untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai Islam yang luhur.
- Sebagai wadah komunitas keagamaan – Pengikut Tijaniyah memiliki jaringan yang luas di berbagai negara.
- Sebagai sarana dakwah Islam – Tarekat ini digunakan sebagai cara untuk menyebarkan Islam melalui tasawuf dan pendekatan spiritual.
Siapakah Syekh Ahmad Tijani?

Syekh Ahmad Tijani adalah keturunan Rasulullah dari jalur ayahnya. Nasab beliau sampai kepada Hasan bin Ali bin Abi Thalib, cucu Nabi Muhammad. Dengan silsilah ini, Syekh Ahmad Tijani dianggap memiliki hubungan darah dengan Nabi Muhammad melalui jalur Ahlul Bait.
Keistimewaan lainnya, beliau dikatakan menerima ajaran tarekat ini langsung dari Rasulullah dalam keadaan sadar, bukan melalui mimpi. Beliau mendapatkan bimbingan spiritual dari Nabi dan mewajibkan para pengikutnya untuk mengikuti metode dzikir yang diajarkan dalam tarekatnya tanpa mencampurkan dengan tarekat lain.
Setelah didirikan, tarekat ini berkembang pesat di Afrika Utara, terutama di Maroko, Mesir, dan Sudan. Dari Afrika, tarekat ini kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia melalui jalur perdagangan, dakwah, dan jaringan ulama yang telah lebih dahulu mengenal ajaran Tijaniyah.
FAQs tentang Tarekat Tijaniyah
1. Apakah Tarekat Tijaniyah bagian dari Ahlus Sunnah wal Jamaah?
Ya, tarekat ini berpegang pada ajaran Islam yang berbasis pada Ahlus Sunnah wal Jamaah.
2. Apakah pengikut Tijaniyah harus meninggalkan tarekat lain?
Ya, sesuai dengan aturan tarekat ini, pengikut Tijaniyah tidak diperkenankan mengamalkan tarekat lain secara bersamaan.
3. Bagaimana cara seseorang bisa bergabung dengan Tarekat Tijaniyah?
Seseorang bisa bergabung melalui seorang mursyid yang memiliki izin untuk membaiat pengikut baru.
Kesimpulan
Apa yang dimaksud dengan Tarekat Tijaniyah adalah tarekat sufi yang didirikan oleh Syekh Ahmad Tijani pada abad ke-18 di Aljazair.
Tarekat ini memiliki metode ibadah khas yang berfokus pada dzikir dan wirid rutin. Penyebaran Tarekat Tijaniyah di Indonesia terjadi melalui ulama yang membawa ajaran ini dari Timur Tengah.
Amalan utama dalam tarekat ini mencakup Wirid Lazimah, Wirid Wazifah, dan Dzikir Haylala. Tarekat Tijaniyah memiliki peran penting dalam membentuk akhlak dan mendekatkan diri kepada Allah melalui tasawuf.
Anda mungkin menyukai ini: Tarekat Syadziliyah
Penting untuk diketahui: Ikuti Program Pelatihan Meditasi Online!