Filsafat adalah bidang pemikiran yang terus berkembang sejak zaman kuno hingga modern. Salah satu aliran filsafat yang menarik perhatian para pemikir adalah Monisme Idealis.
Aliran ini memiliki premis bahwa realitas sejati bukanlah materi, melainkan kesadaran atau pikiran. Konsep ini berbeda dari materialisme yang menyatakan bahwa segala sesuatu bersumber dari materi.
Untuk memahami lebih dalam, artikel ini akan mengupas apa itu filsafat monisme idealis, konsep dasarnya, serta tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam perkembangannya.
Apa Itu Filsafat Monisme Idealis
Apa Itu Filsafat Monisme Idealis?
Filsafat Monisme Idealis adalah cabang filsafat yang berpendapat bahwa realitas sejati bersifat mental atau spiritual, bukan material.
Monisme berasal dari kata Yunani “monos” yang berarti “satu,” sedangkan idealisme menekankan bahwa pikiran atau kesadaran adalah dasar dari semua realitas. Oleh karena itu, monisme idealis menolak anggapan bahwa dunia fisik memiliki eksistensi independen.
Dalam filsafat ini, dunia material hanya merupakan manifestasi dari kesadaran atau ide. Hal ini berarti bahwa segala sesuatu yang tampak fisik sejatinya adalah produk dari pikiran manusia atau pikiran yang lebih tinggi, seperti Tuhan dalam beberapa konsep religius.
Sejarah dan Perkembangan Monisme Idealis
Sejarah perkembangan monisme idealis dapat ditelusuri dari berbagai zaman, mulai dari Yunani Kuno hingga era modern. Berikut adalah perkembangan pemikiran ini dari waktu ke waktu:
1. Zaman Yunani Kuno
- Plato (427–347 SM): Memperkenalkan konsep “Dunia Ide” di mana realitas sejati adalah bentuk ideal, bukan dunia fisik yang dapat diindera.
- Parmenides (515–450 SM): Menyatakan bahwa realitas adalah satu kesatuan yang tidak berubah, menolak dualisme antara materi dan non-materi.
2. Abad Pertengahan
- Plotinus (204–270 M): Mengembangkan gagasan bahwa realitas bersumber dari “Sang Satu” (The One), yaitu entitas absolut yang menjadi sumber segala eksistensi.
3. Zaman Modern
- George Berkeley (1685–1753):
Mengusulkan teori “Esse est percipi” yang berarti bahwa keberadaan sesuatu bergantung pada apakah ia dipersepsi. - Immanuel Kant (1724–1804):
Menyatakan bahwa pengalaman manusia dibentuk oleh konsep-konsep dalam pikiran, dan dunia yang kita pahami hanyalah konstruksi mental. - Arthur Schopenhauer (1788–1860):
Mengemukakan bahwa realitas berlandaskan pada “kehendak” yang menjadi dasar dari segala fenomena. - Georg Wilhelm Friedrich Hegel (1770–1831):
Memperkenalkan dialektika idealisme yang menyatakan bahwa realitas berkembang melalui interaksi kesadaran dan konsep.
Apa Konsep Monisme Idealis?
Konsep utama dalam monisme idealis adalah realitas bersumber dari kesadaran. Beberapa prinsip utama yang mendasari pemikiran ini meliputi:
- Realitas bersifat mental:
Dunia fisik hanyalah bayangan dari pikiran manusia atau kesadaran universal. - Tidak ada materi independen:
Segala sesuatu hanya ada sejauh ia dapat dipersepsi oleh kesadaran. - Kesadaran lebih fundamental daripada fisik:
Pikiran atau kesadaran adalah sumber dari segala bentuk realitas.
Siapa Tokoh Filsafat Monisme Idealis?

Beberapa tokoh berpengaruh dalam filsafat monisme idealis antara lain:
- George Berkeley
- Menyatakan bahwa keberadaan benda bergantung pada apakah benda tersebut dipersepsi oleh pikiran.
- Mengembangkan teori “Esse est percipi” (Ada berarti dipersepsi).
- Immanuel Kant
- Memisahkan “noumena” (realitas sejati) dari “phenomena” (realitas yang kita persepsi).
- Menyatakan bahwa dunia yang kita alami hanyalah interpretasi pikiran kita.
- Arthur Schopenhauer
- Mengembangkan teori bahwa realitas didasarkan pada kehendak atau “Will” sebagai kekuatan fundamental di balik segala sesuatu.
- Georg Wilhelm Friedrich Hegel
- Menyatakan bahwa sejarah dan realitas adalah proses dialektika yang berkembang melalui kesadaran absolut.
Perbedaan Monisme Idealis dan Monisme
Meskipun monisme idealis merupakan salah satu cabang monisme, terdapat perbedaan mendasar antara keduanya:
- Monisme secara umum adalah pandangan bahwa seluruh realitas berasal dari satu entitas atau substansi. Substansi ini bisa berupa materi (monisme materialis), pikiran (monisme idealis), atau energi.
- Monisme Idealis lebih spesifik dalam menyatakan bahwa satu entitas fundamental itu adalah kesadaran atau pikiran, bukan materi.
Secara spesifik Monisme bisa mencakup berbagai bentuk:
- Monisme Materialis:
Menganggap bahwa segala sesuatu berasal dari materi dan bahwa pikiran hanyalah hasil dari proses biologis. - Monisme Idealis:
Menyatakan bahwa realitas sejati adalah pikiran atau kesadaran. - Monisme Netral:
Berpendapat bahwa realitas tidak sepenuhnya material maupun mental, melainkan suatu substansi yang netral.
Prinsip dan Karakteristik Monisme Idealis
- Kesatuan Realitas:
Segala sesuatu merupakan bagian dari satu kesatuan yang saling terhubung. - Persepsi adalah Realitas:
Keberadaan benda atau dunia tergantung pada bagaimana ia dipersepsi. - Kesadaran sebagai Dasar Eksistensi:
Dunia material hanyalah manifestasi dari kesadaran. - Dialektika dan Perkembangan:
Realitas terus berkembang melalui interaksi pikiran dan kesadaran.
Fungsi dan Penerapan Monisme Idealis
- Filsafat Kesadaran
- Mengkaji bagaimana pikiran mempengaruhi realitas yang kita alami.
- Metafisika
- Menjelaskan hubungan antara pikiran dan realitas.
- Psikologi
- Mengarah pada pemahaman bahwa realitas seseorang dibentuk oleh pikiran dan persepsi mereka sendiri.
- Ilmu Pengetahuan
- Memengaruhi kajian dalam fisika kuantum tentang bagaimana pengamatan dapat mempengaruhi hasil eksperimen.
Kesimpulan
Filsafat Monisme Idealis adalah aliran yang berpendapat bahwa realitas sejati adalah kesadaran, bukan materi. Beberapa tokoh utama seperti George Berkeley, Immanuel Kant, dan Hegel telah memberikan kontribusi besar dalam mengembangkan pemikiran ini.
Dengan berbagai konsep dan penerapannya dalam sains dan psikologi, filsafat ini terus menjadi perdebatan menarik dalam dunia akademik.
Pemahaman tentang apa itu filsafat monisme idealis memberikan wawasan baru tentang bagaimana realitas terbentuk. Dengan memahami apa konsep monisme idealis, kita dapat lebih menghargai peran kesadaran dalam kehidupan.
Selain itu, mengenali siapa tokoh filsafat monisme idealis membantu kita memahami sejarah dan perkembangan pemikiran ini dari masa ke masa.
Anda mungkin menyukai ini: Demokritos dan Pemikiran Filsafatnya
Penting untuk diketahui: Ikuti Program Pelatihan Meditasi Online!