Tarekat Naqsyabandiyah adalah salah satu aliran tasawuf yang memiliki sejarah panjang dan pengaruh yang luas di dunia Islam, termasuk di Indonesia. Ajaran ini berfokus pada penyucian hati, kedisiplinan spiritual, serta pendekatan yang sistematis dalam mendekatkan diri kepada Allah melalui metode dzikir yang khas.
Keunikan tarekat ini terletak pada penekanannya terhadap dzikir khafi (dzikir dalam hati) serta pentingnya hubungan antara murid dan mursyid.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam apa itu ajaran Tarekat Naqsyabandiyah, sejarahnya, prinsip-prinsip utama, jenis-jenisnya, amalan yang dianut, serta peranannya dalam kehidupan spiritual umat Islam.
Selain itu, kita juga akan mengulas mengenai mazhab yang dianut dalam tarekat ini, siapa saja mursyid terkenal di Indonesia, serta berbagai fakta menarik lainnya.
Apa Itu Ajaran Tarekat Naqsyabandiyah
Apa Itu Ajaran Tarekat Naqsyabandiyah
Tarekat Naqsyabandiyah adalah salah satu tarekat sufi yang berorientasi pada kedisiplinan rohani dan keterikatan yang erat dengan syariat Islam. Tarekat ini menekankan praktik dzikir dalam hati sebagai metode utama untuk mencapai maqam spiritual yang tinggi.
Ciri-Ciri Utama Tarekat Naqsyabandiyah
- Dzikir Khafi (Dzikir dalam Hati) – Berbeda dengan tarekat lain yang mengedepankan dzikir jahr (lantang), Tarekat Naqsyabandiyah lebih mengutamakan dzikir secara diam-diam dalam hati.
- Hubungan Mursyid-Murid – Seorang murid wajib memiliki bimbingan dari seorang mursyid (guru spiritual) yang memiliki sanad keilmuan yang jelas dan sah.
- Kedisiplinan dalam Syariat Islam – Selain menekankan aspek tasawuf, tarekat ini juga mengharuskan pengikutnya untuk mematuhi hukum-hukum syariat dengan ketat.
- Muraqabah (Kesadaran Spiritual) – Murid diajarkan untuk selalu berada dalam kesadaran akan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan.
- Latihan Spiritual – Beberapa metode seperti uzlah (mengasingkan diri), khalwat (menyepi untuk ibadah), serta latihan pengendalian hawa nafsu diterapkan dalam tarekat ini.
Sejarah Singkat Tarekat Naqsyabandiyah
Tarekat Naqsyabandiyah berasal dari wilayah Bukhara (Uzbekistan) dan dinisbatkan kepada Bahauddin Naqsyaband (1318-1389), seorang sufi besar yang menetapkan prinsip-prinsip dasar tarekat ini.
Tokoh-Tokoh Penting dalam Perkembangan Tarekat Naqsyabandiyah
- Bahauddin Naqsyaband – Pendiri utama tarekat ini yang menetapkan metode dzikir khafi dan disiplin spiritual.
- Khawaja Ahrar (1404-1490) – Tokoh penting dalam penyebaran tarekat ini ke berbagai wilayah dunia Islam.
- Syekh Ahmad Sirhindi (1564-1624) – Pembaru tarekat yang menegaskan konsep wahdatul syuhud (kesadaran akan keesaan Tuhan dalam pengalaman spiritual).
- Syekh Khalid al-Baghdadi (1779-1827) – Penyebar Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah, cabang tarekat yang banyak diikuti di dunia Islam, termasuk Indonesia.
Perkembangan di Indonesia
Di Indonesia, Tarekat Naqsyabandiyah mulai berkembang pada abad ke-17. Penyebarannya dilakukan oleh ulama yang belajar di Timur Tengah dan kembali ke Nusantara untuk mengajarkan ajaran tarekat ini.
Beberapa pesantren dan pusat tarekat di Indonesia yang terkenal dengan ajaran Naqsyabandiyah antara lain:
- Pondok Pesantren Suryalaya (Jawa Barat) – Dipimpin oleh Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin (Abah Anom).
- Pusat Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah di Sumatera Barat.
Tarekat Naqsyabandiyah Bermazhab Apa
Secara umum, Tarekat Naqsyabandiyah berpegang pada mazhab Sunni, terutama mazhab Hanafi dalam aspek fiqih. Namun, di Indonesia, tarekat ini banyak dianut oleh umat Islam yang bermazhab Syafi’i, menunjukkan fleksibilitas dalam penerapan hukum fiqih tanpa mengurangi esensi ajaran spiritualnya.
Apa Amalan Tarekat Naqsyabandiyah

Beberapa amalan utama dalam Tarekat Naqsyabandiyah meliputi:
- Dzikir Khafi – Mengingat Allah secara diam-diam dalam hati.
- Dzikir Jahr – Dilakukan dalam kondisi tertentu dengan suara lirih.
- Muraqabah – Praktik mengamati diri sendiri dan menyadari kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan.
- Shalat Sunnah dan Puasa Sunnah – Untuk memperkuat kedekatan dengan Allah.
- Uzlah dan Khalwat – Menyepi untuk fokus dalam ibadah.
Siapa Mursyid Tarekat Naqsyabandiyah di Indonesia
Di Indonesia, terdapat beberapa mursyid terkenal yang membimbing para pengikut Tarekat Naqsyabandiyah:
- Syekh Kadirun Yahya – Tokoh yang membawa Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah ke Indonesia.
- Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin (Abah Anom) – Pemimpin tarekat di Pondok Pesantren Suryalaya, Jawa Barat.
- Syekh Burhanuddin Ulakan – Salah satu ulama awal yang menyebarkan tarekat ini di Minangkabau.
Jenis-Jenis Tarekat Naqsyabandiyah
Tarekat ini memiliki beberapa cabang, di antaranya:
- Naqsyabandiyah Khalidiyah – Populer di Indonesia dan Timur Tengah.
- Naqsyabandiyah Mujaddidiyah – Ditekankan pada pembaruan dalam praktik tarekat.
- Naqsyabandiyah Haqqaniyah – Dikenal lebih terbuka dalam pendekatan spiritual.
Peran dan Fungsi Tarekat Naqsyabandiyah
- Menyucikan jiwa melalui dzikir dan latihan spiritual.
- Membentuk akhlak yang baik dan meningkatkan kesadaran spiritual.
- Mendekatkan diri kepada Allah melalui bimbingan mursyid.
- Menjadi wadah pendidikan bagi umat yang ingin mendalami tasawuf.
FAQs tentang Tarekat Naqsyabandiyah
1. Apakah tarekat ini hanya untuk ulama?
Tidak, tarekat ini terbuka bagi siapa saja yang ingin mendekatkan diri kepada Allah.
2. Bagaimana cara bergabung?
Seseorang harus mencari mursyid yang memiliki sanad keilmuan yang sah dan mengikuti baiat.
3. Apakah tarekat ini bertentangan dengan syariat?
Tidak, justru tarekat ini menekankan kepatuhan terhadap syariat Islam.
Kesimpulan
Tarekat Naqsyabandiyah adalah salah satu tarekat sufi yang memiliki sistem dzikir khas dan menekankan kedisiplinan spiritual. Bermazhab Sunni (Hanafi atau Syafi’i), tarekat ini berkembang pesat di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Bagi mereka yang ingin mendalami tasawuf, Tarekat Naqsyabandiyah menawarkan jalan spiritual yang sistematis menuju kedekatan dengan Allah.
Anda mungkin menyukai ini: Apa Yang Dimaksud Dengan Mursyid
Pentinf untuk diketahui: Ikuti Program Pelatihan Meditasi Online!