Apa arti Yama dalam yoga? Yoga bukan sekadar latihan fisik yang berfokus pada postur tubuh. Lebih dari itu, yoga adalah filosofi kehidupan yang mengajarkan keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan jiwa. Salah satu ajaran fundamental dalam yoga adalah Astanga Yoga atau Delapan Anggota Yoga, yang diperkenalkan oleh Maharishi Patanjali dalam Yoga Sutra.
Dalam sistem ini, langkah pertama yang harus dipahami adalah Yama, yaitu prinsip etika yang menjadi dasar kehidupan seorang yogi. Apa arti Yama dalam yoga? Yama adalah aturan moral yang mengajarkan bagaimana seseorang seharusnya berinteraksi dengan dunia luar, termasuk manusia, makhluk hidup, dan lingkungan.
Banyak orang yang mempraktikkan yoga hanya berfokus pada aspek fisik (asana), tanpa memahami bahwa disiplin moral dan pengendalian diri adalah fondasi utama dalam perjalanan spiritual seorang yogi. Oleh karena itu, memahami Yama bukan hanya membantu dalam meningkatkan kualitas latihan yoga, tetapi juga dalam menjalani kehidupan yang lebih harmonis dan damai.
Arti Yama
Apa Arti Yama Dalam Yoga?
Apa arti Yama dalam Yoga? Kata Yama berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti “kendali”, “disiplin”, atau “pengekangan”. Dalam konteks yoga, Yama adalah seperangkat prinsip moral yang mengajarkan pengendalian diri dalam berinteraksi dengan dunia luar.
Yama berfungsi sebagai pedoman hidup yang mengajarkan bagaimana seseorang dapat menjalani kehidupan dengan integritas, kejujuran, dan keseimbangan moral.
Konsep ini menekankan pentingnya hidup selaras dengan nilai-nilai universal, seperti tanpa kekerasan (Ahimsa), kejujuran (Satya), serta kesederhanaan dan ketidakterikatan pada dunia material (Aparigraha).
Untuk mendalami apa arti Yama dalam Yoga adalah sebagai berikut. Sebagai tahap awal dalam Astanga Yoga, Yama harus dikuasai terlebih dahulu sebelum seseorang dapat melangkah ke aspek spiritual yang lebih dalam, seperti pengendalian energi hidup (pranayama) atau meditasi yang lebih tinggi (dhyana).
Sejarah dan Asal Usul Yama dalam Yoga
Konsep Yama pertama kali disebutkan dalam Yoga Sutra Patanjali, sebuah teks kuno yang menjadi panduan utama dalam dunia yoga. Kitab ini ditulis sekitar abad ke-2 SM oleh Maharishi Patanjali, seorang filsuf dan yogi besar dari India.
Maka untuk mengetahui apa arti Yama dalam Yoga selain dalam Yoga Sutra, konsep Yama juga ditemukan dalam beberapa teks Hindu dan Buddhis lainnya, seperti:
- Upanishad – Teks filsafat Hindu yang membahas pentingnya disiplin diri dan pengendalian nafsu duniawi.
- Bhagavad Gita – Ajaran Krishna kepada Arjuna yang menekankan pentingnya hidup dengan moralitas dan integritas.
- Hatha Yoga Pradipika – Sebuah teks klasik yang menjelaskan bagaimana disiplin diri menjadi dasar bagi perkembangan spiritual seseorang.
Sejak zaman kuno, Yama telah menjadi landasan moral bagi para yogi dalam menjalani kehidupan. Prinsip ini juga banyak diadopsi dalam ajaran Buddhisme dan Jainisme, yang menekankan konsep tanpa kekerasan (Ahimsa) dan kehidupan sederhana.
Apa Arti Yama Dalam Astanga Yoga?
Selain menjawab apa arti Yama dalam Yoga, dalam sistem Astanga Yoga (delapan anggota yoga), Yama adalah langkah pertama yang harus dikuasai sebelum seseorang dapat melangkah ke tahap spiritual yang lebih tinggi.
Menurut Patanjali, tanpa disiplin moral dan pengendalian diri, seseorang tidak akan mampu mencapai kebijaksanaan sejati. Oleh karena itu, Yama berfungsi sebagai fondasi utama dalam perjalanan yoga.
Astanga Yoga terdiri dari delapan aspek utama:
- Yama – Disiplin moral dan etika
- Niyama – Disiplin terhadap diri sendiri
- Asana – Postur atau gerakan tubuh
- Pranayama – Pengendalian nafas dan energi kehidupan
- Pratyahara – Pengendalian indra
- Dharana – Konsentrasi
- Dhyana – Meditasi
- Samadhi – Pencerahan atau kesadaran tertinggi
Yama berfungsi sebagai “fondasi etika” yang membantu seseorang menjalani kehidupan dengan kedamaian batin, keseimbangan, dan ketenangan pikiran.
Fungsi dan Tujuan Yama dalam Yoga
Fungsi Yama
- Membentuk Karakter dan Integritas
Yama membantu seseorang dalam membangun moralitas yang kuat, sehingga dapat hidup dengan integritas dan kejujuran. - Mengontrol Emosi dan Pikiran
Prinsip Yama mengajarkan pengendalian diri dalam menghadapi emosi negatif seperti amarah, kecemburuan, dan ketakutan. - Menciptakan Kehidupan yang Harmonis
Dengan menerapkan Yama, seseorang dapat menjalani kehidupan yang lebih damai dan bebas dari konflik, baik secara internal maupun eksternal. - Meningkatkan Kualitas Meditasi dan Spiritualitas
Ketika seseorang menjalankan Yama dengan konsisten, mereka akan lebih mudah mencapai ketenangan batin dan kedalaman meditasi. - Mengembangkan Rasa Empati dan Kasih Sayang
Yama mengajarkan untuk selalu bertindak dengan belas kasih terhadap sesama makhluk hidup.
Tujuan Yama
- Mengajarkan kesadaran moral dalam kehidupan sehari-hari.
- Membantu seseorang hidup lebih jujur dan bertanggung jawab.
- Mengurangi ketergantungan pada dunia material yang dapat menimbulkan penderitaan.
- Mempersiapkan seseorang untuk mencapai pencerahan spiritual.
Jenis-Jenis Yama dalam Yoga

1. Ahimsa (Tanpa Kekerasan)
Pokok ajaran apa arti Yama dala Yoga, perlu untuk mengetahui Ahimsa yang berarti tidak menyakiti makhluk hidup dalam bentuk apa pun. Ini mencakup kekerasan fisik, verbal, dan mental.
Contoh penerapan Ahimsa:
- Tidak berkata kasar atau menyakiti perasaan orang lain.
- Menghormati kehidupan semua makhluk, termasuk binatang dan tumbuhan.
2. Satya (Kejujuran)
Satya berarti selalu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran.
Contoh penerapan Satya:
- Tidak berbohong atau menipu untuk keuntungan pribadi.
- Mengakui kesalahan dengan jujur tanpa mencari alasan.
3. Asteya (Tidak Mencuri)
Asteya mengajarkan bahwa seseorang tidak boleh mengambil sesuatu yang bukan miliknya.
Contoh penerapan Asteya:
- Tidak mengambil hak atau kredit orang lain.
- Tidak membuang waktu orang lain dengan janji palsu.
4. Brahmacharya (Pengendalian Diri)
Brahmacharya berarti mengendalikan keinginan dan nafsu duniawi agar tidak berlebihan.
Contoh penerapan Brahmacharya:
- Tidak berlebihan dalam konsumsi makanan atau hiburan.
- Tidak terobsesi dengan kekayaan dan status sosial.
5. Aparigraha (Tidak Serakah)
Aparigraha mengajarkan untuk hidup sederhana tanpa ketergantungan pada harta benda.
Contoh penerapan Aparigraha:
- Tidak menimbun barang yang tidak diperlukan.
- Bersyukur dengan apa yang dimiliki tanpa merasa kurang.
Kesimpulan
Dalam yoga, apa arti Yama dalam yoga tidak hanya sebatas ajaran moral, tetapi merupakan fondasi utama bagi seseorang dalam mencapai ketenangan batin dan keseimbangan hidup.
Dengan menjalankan Ahimsa, Satya, Asteya, Brahmacharya, dan Aparigraha, seseorang dapat hidup lebih harmonis dan selaras dengan alam semesta.
Menguasai Yama berarti mampu untuk menjawab apa arti Yama dalam Yoga, membuka jalan menuju kesadaran spiritual yang lebih tinggi, serta menciptakan kehidupan yang penuh makna dan kedamaian.
Anda mungkin menyukai ini: Apa Itu Dharana
Penting untuk diketahui: Ikuti Program Pelatihan Meditasi Online!