Mengenal Siapa Itu Osiris, Dewa Dunia Bawah dan Hakim Jiwa di Akhirat Mesir Kuno

Siapa Itu Osiris

Siapa Itu Osiris? Osiris adalah salah satu tokoh paling penting dalam mitologi Mesir Kuno. Sosoknya bukan hanya dipuja sebagai dewa, tetapi juga sebagai simbol abadi tentang kematian, kebangkitan, dan keadilan kosmis.

Dalam berbagai teks suci Mesir, Osiris digambarkan sebagai raja dunia bawah yang memimpin pengadilan jiwa dan penentu nasib akhir setiap orang yang telah meninggal. Lalu, siapa itu Osiris sebenarnya dan bagaimana perannya dalam spiritualitas Mesir Kuno?

Asal Usul dan Identitas Osiris

Siapa Itu Osiris? Osiris berasal dari keluarga dewa-dewi utama dalam kosmologi Mesir Kuno. Ia adalah putra Geb, dewa bumi yang melambangkan kekuatan dasar dunia, dan Nut, dewi langit yang menjadi simbol pelindung alam semesta.

Siapa Itu Osiris? Kehadiran Osiris di antara anak-anak pasangan ini menjadikannya bagian dari jajaran dewa yang memiliki hubungan erat dengan penciptaan dan tatanan kosmos.

Siapa Itu Osiris? Osiris memiliki tiga saudara kandung, yaitu Isis, Seth, dan Nephthys. Isis dikenal sebagai dewi sihir dan kesetiaan, yang kelak menjadi pasangan hidup Osiris dan memainkan peran besar dalam kebangkitannya.

Seth, saudaranya, dikenal sebagai dewa kekacauan, badai, dan kekerasan, yang kemudian menjadi lawan utama Osiris dalam mitologi.

Sementara Nephthys adalah dewi pelindung, yang kerap digambarkan sebagai pendamping Isis dalam ritual pemakaman.

Siapa Itu Osiris? Dalam tradisi Mesir Kuno, Osiris dipercaya sebagai raja pertama Mesir di era purba yang memerintah dengan bijaksana dan adil.

Siapa Itu Osiris? Osiris dipuja sebagai penguasa yang mengajarkan manusia berbagai aspek peradaban. Ia memperkenalkan pertanian agar masyarakat mampu mengolah tanah dan memanfaatkan limpahan Sungai Nil untuk bercocok tanam.

Selain itu, Osiris memperkenalkan hukum dan moralitas, menjadikan Mesir sebagai tanah yang damai, teratur, dan sejahtera.

Siapa Itu Osiris? Osiris bukan hanya dianggap sebagai raja dunia fana, tetapi juga sebagai lambang keteraturan atau Ma’at, prinsip kebenaran dan keharmonisan yang sangat dijunjung tinggi dalam kepercayaan Mesir Kuno.

Siapa Itu Osiris? Keberadaan Osiris menjadi representasi dari keselarasan kosmos, di mana kehidupan berlangsung sesuai aturan alam dan kehendak para dewa.

Siapa Itu Osiris? Perannya juga sangat erat dengan kesuburan bumi, karena Osiris dipercaya membawa kelimpahan melalui banjir tahunan Sungai Nil yang menyuburkan lahan pertanian rakyat Mesir.

Siapa Itu Osiris? Namun, perjalanan hidup Osiris tidak lepas dari pengkhianatan. Seth, saudaranya sendiri, diliputi rasa iri atas kejayaan Osiris.

Kekuasaan dan kehormatan Osiris membuat Seth merencanakan untuk merebut takhta. Pengkhianatan ini menjadi awal dari mitos kematian dan kebangkitan Osiris, yang kemudian menjadikannya dewa dunia bawah dan simbol harapan akan kehidupan abadi.

Ciri Fisik dalam Representasi

Siapa Itu Osiris? Osiris dalam ikonografi Mesir Kuno selalu digambarkan dengan ciri fisik yang sarat makna filosofis dan simbolis. Setiap elemen visual yang melekat pada sosoknya mencerminkan peran, fungsi, dan kedudukannya dalam mitologi serta keyakinan spiritual bangsa Mesir.

1. Sosok mumi, melambangkan kematian dan kebangkitan

Siapa Itu Osiris? Osiris hampir selalu digambarkan dalam wujud sosok mumi, yaitu tubuh yang dibungkus kain pembalut menyerupai mumi manusia yang telah diawetkan.

Siapa Itu Osiris? Bentuk ini tidak hanya menunjukkan perannya sebagai dewa dunia bawah dan penguasa alam kematian, tetapi juga menyimbolkan siklus hidup-mati-hidup kembali.

Siapa Itu Osiris? Tubuh Osiris yang terbalut erat memperlihatkan keterkaitannya dengan ritual pemakaman dan harapan akan kebangkitan jiwa di alam baka.

Siapa Itu Osiris? Sosok mumi Osiris juga menjadi pengingat bahwa kematian bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan menuju keabadian.

2. Kulit hijau atau hitam sebagai simbol kesuburan dan kehidupan baru

Siapa Itu Osiris? Dalam berbagai lukisan makam, relief, dan patung, Osiris kerap digambarkan memiliki kulit berwarna hijau atau hitam.

Warna hijau melambangkan kesuburan, pertumbuhan, dan kebangkitan alam, serupa dengan warna tunas tanaman dan ladang yang subur di sepanjang Sungai Nil.

Warna hijau juga menandakan kekuatan Osiris sebagai dewa yang membawa kehidupan baru. Sementara itu, warna hitam dikaitkan dengan warna tanah Nil yang subur (dikenal sebagai tanah Kemet) dan simbol regenerasi.

Kedua warna ini menegaskan peran Osiris sebagai penghubung antara kematian dan kelahiran kembali, baik secara spiritual maupun secara simbolis dalam siklus alam.

3. Mahkota Atef dengan bulu burung unta di kiri-kanannya

Siapa Itu Osiris? Osiris dikenali dengan mahkota Atef, sebuah mahkota putih tinggi yang merupakan mahkota Mesir Hulu, dipadukan dengan dua bulu burung unta di sisi kiri dan kanan.

Mahkota ini melambangkan kekuasaan atas wilayah Mesir Hulu dan dunia spiritual. Bulu burung unta melambangkan Ma’at, prinsip kebenaran, keadilan, dan keteraturan kosmis.

Dengan mahkota ini, Osiris digambarkan sebagai penguasa yang adil, pelindung tatanan alam, dan hakim yang menilai jiwa-jiwa manusia berdasarkan prinsip kebenaran universal.

4. Memegang tongkat heka (gembala) dan cambuk nekhakha sebagai tanda kekuasaan

Siapa Itu Osiris? Osiris dalam setiap representasinya selalu memegang dua alat penting: tongkat heka dan cambuk nekhakha.

Tongkat heka, yang menyerupai tongkat gembala, adalah simbol kepemimpinan, perlindungan, dan tanggung jawab terhadap rakyat serta jiwa-jiwa yang dipimpinnya di alam baka.

Cambuk nekhakha melambangkan kewibawaan, disiplin, dan kekuatan untuk menegakkan hukum dan ketertiban.

Kedua atribut ini menegaskan Osiris sebagai dewa yang tidak hanya memerintah, tetapi juga mengayomi dan menjaga keseimbangan antara kekuasaan dan keadilan.

Peran Osiris sebagai Dewa Dunia Bawah

Siapa Itu Osiris? Osiris memiliki peran utama sebagai penguasa Duat, yaitu alam baka atau dunia bawah tempat jiwa-jiwa orang mati bersemayam.

Dalam keyakinan Mesir Kuno, Osiris bukan hanya raja yang memerintah dunia orang mati, tetapi juga sosok yang menghadirkan harapan bagi kehidupan setelah kematian.

Siapa Itu Osiris? Osiris memimpin dan mengatur alam kematian dengan keadilan mutlak, menjaga agar tatanan kosmos tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Kehadirannya sebagai dewa dunia bawah menegaskan posisinya sebagai pelindung keteraturan (Ma’at) sekaligus pemberi anugerah keabadian bagi jiwa yang layak.

Setelah kematiannya dan transformasinya menjadi dewa dunia bawah, Osiris dipercaya memiliki otoritas penuh untuk menilai jiwa setiap orang yang telah meninggal.

Ia menjadi hakim agung yang memimpin sidang pengadilan di alam baka. Setiap jiwa yang tiba di Duat harus menghadapi Osiris dan dewan dewa lainnya untuk menentukan nasib akhir mereka.

Siapa Itu Osiris? Osiris, dalam perannya ini, memastikan bahwa hanya jiwa-jiwa yang murni dan benar yang diizinkan memasuki kehidupan abadi di alam surgawi, sementara yang tidak layak akan dihukum secara kekal. Semua dilakukan dalam pengadilan Osiris.

Pengadilan Osiris adalah salah satu konsep terpenting dalam kepercayaan Mesir Kuno tentang akhirat. Pengadilan ini adalah proses yang menentukan apakah jiwa seseorang layak untuk melanjutkan ke kehidupan abadi atau tidak.

Siapa Itu Osiris? Seluruh proses pengadilan dilakukan di hadapan Osiris dan sekelompok dewa lain yang menjadi saksi dan pencatat.

Pengadilan Osiris

1. Penimbangan hati melawan bulu Ma’at (simbol kebenaran dan keadilan)

Jantung atau hati seseorang, yang dalam budaya Mesir dipercaya sebagai tempat bersemayamnya moral dan kesadaran, akan ditimbang dalam timbangan suci.

Di satu sisi timbangan diletakkan hati si mati, sementara di sisi lainnya diletakkan bulu Ma’at, lambang dari kebenaran, keadilan, dan keteraturan kosmis.

Penimbangan ini menjadi simbol penilaian terhadap seluruh amal perbuatan dan moral seseorang selama hidup di dunia.

2. Hati yang ringan dan murni menunjukkan jiwa yang hidup benar, dan jiwa ini diizinkan memasuki Field of Reeds (surga Mesir)

Jika hati seseorang terbukti ringan, seimbang, dan murni, ini menandakan bahwa ia menjalani kehidupan yang benar, adil, dan sesuai prinsip Ma’at.

Jiwa dengan hati semacam ini akan memperoleh izin dari Osiris untuk memasuki Field of Reeds, surga Mesir Kuno yang digambarkan sebagai negeri ideal penuh kelimpahan, damai, dan kebahagiaan abadi. Di tempat ini, jiwa akan hidup seperti saat di bumi, tetapi tanpa penderitaan atau kekurangan.

3. Hati yang berat karena dosa akan dimakan Ammit, makhluk buas penguasa neraka, dan jiwa tersebut akan musnah selamanya

Jika hasil penimbangan menunjukkan hati yang berat akibat dosa, kebohongan, atau tindakan melawan prinsip Ma’at, maka jiwa tersebut akan mendapatkan hukuman yang tak terelakkan.

Hati yang gagal dalam penimbangan akan dilemparkan kepada Ammit, makhluk buas gabungan buaya, singa, dan kuda nil.

Ammit akan memakan hati tersebut, menandai kehancuran jiwa secara total. Jiwa ini tidak akan memperoleh kesempatan untuk hidup abadi, melainkan mengalami kehampaan kekal—kehilangan eksistensi selamanya di alam baka.

Kisah Mitologi Osiris

Siapa Itu Osiris? Legenda Osiris merupakan salah satu kisah mitologis paling terkenal dari Mesir Kuno. Ceritanya bukan hanya sarat tragedi, tetapi juga mengandung pelajaran mendalam tentang pengkhianatan, cinta, kebangkitan, dan keadilan. Berikut penjabaran detail dari setiap poin kisahnya.

1. Osiris memerintah Mesir dengan damai hingga Seth iri dan berkhianat

Siapa Itu Osiris? Osiris digambarkan sebagai raja pertama Mesir yang memerintah dengan penuh kebijaksanaan dan keadilan. Ia mengajarkan rakyatnya cara bercocok tanam, menetapkan hukum, dan membawa peradaban yang makmur.

Siapa Itu Osiris? Rakyat Mesir hidup tenteram di bawah kepemimpinannya. Namun, keberhasilan dan popularitas Osiris menimbulkan kecemburuan di hati Seth, saudaranya sendiri.

Seth merasa tersaingi dan berambisi merebut takhta, hingga ia menyusun rencana jahat untuk menyingkirkan Osiris dari kekuasaan.

2. Seth menipu Osiris agar masuk ke peti, kemudian membuangnya ke Sungai Nil

Siapa Itu Osiris? Dalam upayanya untuk menyingkirkan Osiris, Seth mengadakan pesta besar dan menyiapkan sebuah peti yang indah, dirancang khusus sesuai ukuran tubuh Osiris.

Pada saat pesta berlangsung, Seth berpura-pura mengadakan permainan, menantang para tamu untuk masuk ke dalam peti dan mencobanya.

Siapa Itu Osiris? Ketika giliran Osiris tiba, tubuhnya pas sempurna di dalam peti. Saat itu juga Seth dan para pengikutnya segera menutup dan mengunci peti tersebut.

Peti yang berisi tubuh Osiris lalu dilemparkan ke Sungai Nil, hanyut hingga jauh dan akhirnya terdampar di sebuah daratan asing.

3. Isis, istri Osiris, mencari dan mengumpulkan potongan tubuh Osiris yang tercerai-berai

Setelah Seth membunuh Osiris, dalam versi cerita yang lain, tubuh Osiris tidak hanya dikurung dalam peti, tetapi juga dimutilasi oleh Seth menjadi beberapa bagian.

Potongan-potongan tubuh Osiris kemudian disebar ke berbagai penjuru Mesir. Isis, istri sekaligus saudara Osiris, dengan kesetiaan dan cinta yang mendalam, memulai perjalanan penuh penderitaan untuk mencari, menemukan, dan mengumpulkan setiap bagian tubuh suaminya.

Ia dibantu oleh saudara perempuannya, Nephthys, dan sejumlah dewa lain yang turut berduka atas kematian Osiris.

4. Dengan sihir, Isis membangkitkan Osiris cukup lama untuk mengandung Horus

Setelah seluruh bagian tubuh Osiris berhasil dikumpulkan, Isis menggunakan kekuatan sihirnya yang luar biasa untuk menyatukan tubuh suaminya kembali.

Dengan ritual suci dan mantera, Isis membangkitkan Osiris cukup lama agar dapat bersatu dengannya secara spiritual.

Dari penyatuan ini lahirlah Horus, anak yang kemudian menjadi harapan baru bangsa Mesir untuk mengembalikan keadilan dan tatanan yang telah dirusak Seth.

5. Osiris bangkit sebagai dewa dunia bawah, sementara Horus kelak menuntut balas atas kematian ayahnya

Osiris, setelah proses kebangkitannya, tidak kembali memerintah di dunia fana. Ia memasuki alam baka sebagai raja dan penguasa Duat, dunia bawah atau alam kematian.

Di sana, Osiris memegang peran sebagai hakim agung yang menentukan nasib setiap jiwa manusia. Sementara itu, putranya Horus dibesarkan dengan tujuan menuntut balas atas kejahatan

Seth. Horus kelak menantang Seth dalam serangkaian pertempuran demi memulihkan kehormatan ayahnya dan menegakkan kembali Ma’at, prinsip keteraturan dan keadilan di Mesir.

Makna Filosofis Osiris

Osiris dalam kepercayaan Mesir Kuno bukan sekadar dewa yang menguasai dunia bawah. Sosoknya mengandung makna filosofis mendalam yang mencerminkan nilai-nilai luhur, menjadi pedoman hidup dan keyakinan masyarakat Mesir dalam memahami kematian, kehidupan, dan keteraturan alam semesta.

Keadilan universal: Semua jiwa diadili tanpa pandang bulu

Osiris dikenal sebagai hakim tertinggi dalam pengadilan jiwa di alam baka. Perannya mencerminkan prinsip keadilan universal, di mana setiap jiwa, tanpa memandang status sosial, kekayaan, atau kekuasaan saat hidup, akan diadili secara adil dan setara.

Penimbangan hati melawan bulu Ma’at yang dipimpin Osiris menjadi simbol bahwa kebaikan dan kebenaranlah yang menjadi ukuran sejati.

Filosofi ini menegaskan bahwa keadilan kosmis tidak bisa dipengaruhi oleh hal-hal duniawi, dan setiap jiwa harus bertanggung jawab atas perbuatannya.

Kebangkitan dan keabadian: Memberikan harapan kehidupan setelah mati

Osiris adalah lambang kebangkitan dan kehidupan abadi. Kisah kematiannya yang tragis dan kebangkitannya sebagai penguasa dunia bawah menjadi cermin harapan bagi seluruh umat Mesir Kuno bahwa kematian bukanlah akhir segalanya.

Dengan Osiris sebagai simbol, bangsa Mesir percaya bahwa ada kehidupan setelah mati yang dapat dicapai oleh jiwa yang benar dan suci.

Konsep ini memberi kekuatan spiritual bagi mereka untuk hidup berlandaskan prinsip Ma’at agar kelak dapat diterima di hadapan Osiris dan memperoleh kehidupan abadi di alam baka.

Kesuburan dan keteraturan alam: Osiris dikaitkan dengan siklus tahunan banjir Sungai Nil yang membawa kesuburan tanah Mesir

Osiris juga melambangkan kesuburan dan keteraturan alam. Dalam mitologi, ia sering dikaitkan dengan siklus tahunan banjir Sungai Nil, yang menjadi sumber kehidupan bagi tanah Mesir.

Banjir Nil yang datang secara teratur setiap tahun membawa lumpur subur yang menjadikan tanah Mesir makmur dan memungkinkan pertanian berkembang.

Osiris dianggap sebagai dewa yang mengatur dan menjaga siklus ini, sehingga kehadirannya diyakini sebagai penghubung antara keteraturan kosmis dan kesejahteraan bumi.

Perannya menegaskan pentingnya harmoni antara manusia dan alam dalam mempertahankan keberlangsungan hidup.

Peninggalan Sejarah dan Arkeologi

Keberadaan Osiris sebagai salah satu dewa utama Mesir Kuno tidak hanya hidup dalam mitos, tetapi juga tercermin jelas melalui peninggalan sejarah dan temuan arkeologis yang masih dapat kita saksikan hingga kini.

Berbagai bukti tersebut memperlihatkan bagaimana kuatnya pengaruh Osiris dalam kehidupan spiritual dan budaya masyarakat Mesir Kuno.

Lukisan dan relief makam seperti di Lembah Para Raja, makam Seti I, dan Ramses VI

Lukisan dinding dan relief yang menggambarkan Osiris banyak ditemukan di makam para raja Mesir, terutama di Lembah Para Raja.

Di makam Seti I, misalnya, terdapat lukisan yang memperlihatkan Osiris duduk di atas takhta dalam adegan pengadilan jiwa, dikelilingi para dewa yang menjadi saksi.

Sementara di makam Ramses VI, relief Osiris terlihat sebagai penguasa dunia bawah, digambarkan dengan mahkota Atef dan memegang tongkat serta cambuk.

Relief ini bukan sekadar hiasan, melainkan bagian dari doa visual yang diyakini dapat membantu sang raja dalam perjalanan menuju kehidupan abadi di bawah perlindungan Osiris.

Papirus Book of the Dead yang memuat doa dan panduan untuk menghadapi pengadilan Osiris

Papirus Book of the Dead adalah naskah suci Mesir Kuno yang berisi mantra, doa, dan petunjuk bagi jiwa agar dapat melewati berbagai ujian di alam baka.

Dalam papirus ini, Osiris sering digambarkan sebagai hakim utama di pengadilan akhirat. Ilustrasi pada papirus tersebut menampilkan adegan penimbangan hati, di mana Osiris memimpin persidangan dengan penuh wibawa.

Papirus ini menjadi artefak penting yang menggambarkan kepercayaan bangsa Mesir tentang peran Osiris sebagai penentu nasib jiwa setelah mati.

Patung Osiris di kuil Abydos, salah satu pusat pemujaannya

Abydos dikenal sebagai pusat utama pemujaan Osiris di Mesir Kuno. Di sana ditemukan banyak patung Osiris, baik dalam bentuk utuh maupun fragmen, yang menunjukkan betapa pentingnya tempat ini sebagai situs suci.

Patung-patung tersebut menggambarkan Osiris dalam wujud mumi dengan mahkota Atef dan atribut kekuasaannya.

Kuil Abydos menjadi tempat ziarah, di mana umat Mesir datang untuk memberi penghormatan kepada Osiris, memohon perlindungan, serta menyampaikan doa agar kelak diterima di alam baka.

Festival Osiris yang digelar secara berkala untuk memperingati kematiannya dan merayakan kebangkitannya

Bangsa Mesir Kuno secara rutin menyelenggarakan festival Osiris, sebuah upacara besar yang melibatkan prosesi, drama ritual, dan persembahan.

Festival ini memperingati peristiwa kematian Osiris di tangan Seth dan kebangkitannya sebagai dewa dunia bawah.

Dalam festival ini, para pendeta dan rakyat menampilkan drama suci yang menceritakan kembali kisah tragis Osiris, pengkhianatan Seth, dan upaya Isis membangkitkan sang dewa.

Perayaan ini tidak hanya bersifat keagamaan, tetapi juga menjadi wujud harapan kolektif akan kelangsungan hidup, kesuburan tanah, dan keteraturan kosmis di bawah naungan Osiris.

Osiris dalam Ritual dan Kehidupan Bangsa Mesir

Osiris memegang peran sentral dalam kehidupan spiritual masyarakat Mesir Kuno. Sosoknya bukan hanya dihormati sebagai dewa dunia bawah, tetapi juga hadir dalam berbagai aspek ritual dan praktik keagamaan sehari-hari.

Keyakinan terhadap Osiris membentuk cara pandang bangsa Mesir tentang kematian, pemakaman, dan harapan akan kehidupan setelah mati.

Setiap orang Mesir berharap jiwanya diterima Osiris di akhirat

Bagi bangsa Mesir Kuno, Osiris adalah penentu utama nasib jiwa setelah kematian. Mereka percaya bahwa setiap jiwa yang telah meninggal akan dihadapkan pada pengadilan Osiris, di mana hati akan ditimbang untuk menilai apakah seseorang layak memperoleh kehidupan abadi.

Harapan terbesar setiap orang Mesir adalah agar jiwanya diterima Osiris dan diizinkan masuk ke Field of Reeds, tempat yang digambarkan sebagai surga penuh kedamaian dan kelimpahan.

Keyakinan ini membuat masyarakat Mesir menjalani hidup dengan berusaha menegakkan prinsip Ma’at, yaitu kebenaran, keadilan, dan keteraturan, agar dapat memperoleh tempat di sisi Osiris kelak.

Proses mumifikasi dianggap penting karena tubuh adalah bagian jiwa yang harus dilestarikan untuk hidup abadi

Dalam kepercayaan Mesir, tubuh fisik bukan sekadar wadah, tetapi bagian yang tidak terpisahkan dari jiwa. Osiris, yang digambarkan dalam bentuk mumi, menjadi teladan penting dalam ritual kematian.

Proses mumifikasi dilakukan dengan sangat cermat dan penuh penghormatan agar tubuh tetap utuh, sehingga dapat digunakan oleh jiwa dalam perjalanan menuju alam baka.

Tubuh yang terawetkan dianggap sebagai syarat penting untuk mencapai kebangkitan dan hidup abadi di bawah naungan Osiris.

Proses ini mencerminkan keyakinan bahwa kematian hanyalah fase transisi menuju kehidupan yang lebih tinggi, di mana Osiris menjadi pelindung utama jiwa.

Doa, persembahan, dan patung Osiris ditempatkan di makam untuk meminta perlindungan jiwa

Dalam setiap makam Mesir Kuno, khususnya makam para bangsawan dan raja, ditemukan doa-doa, persembahan, dan patung Osiris.

Patung-patung ini ditempatkan dengan tujuan agar jiwa si mati selalu berada dalam lindungan Osiris di dunia bawah.

Persembahan berupa makanan, minuman, dupa, dan barang-barang berharga diberikan untuk menghormati Osiris serta memohon pertolongannya agar jiwa selamat melewati pengadilan dan diterima di surga.

Doa-doa dalam bentuk tulisan di dinding makam atau papirus juga berisi permohonan agar Osiris berkenan memberi berkah, pengampunan, dan perlindungan bagi jiwa yang telah tiada.

Kesimpulan

Osiris bukan hanya dewa dunia bawah dalam mitologi Mesir Kuno, tetapi juga cermin kepercayaan mendalam bangsa Mesir akan keadilan, kehidupan setelah mati, dan keteraturan alam semesta.

Kisah dan ajarannya tetap menjadi warisan besar tentang bagaimana manusia memaknai hidup, mati, dan harapan akan kebangkitan.

Baca juga: Menguak Rahasia Pengadilan Osiris
Penting untuk diketahui: Ikuti Program Pelatihan Meditasi Online!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top