Dalam sejarah Kerajaan Mataram Kuno, nama Dharmawangsa Teguh menyimpan banyak misteri dan peran penting, meskipun sedikit yang diketahui tentangnya.
Sebagai raja terakhir Mataram Kuno, Dharmawangsa memainkan peran besar dalam upaya mempertahankan kejayaan kerajaan yang sempat terpuruk.
Meskipun catatan sejarah mengenai dirinya terbatas, Dharmawangsa tetap dikenang sebagai sosok yang berani dan ambisius dalam upayanya melawan tantangan besar.
Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang siapa Raja Dharmawangsa, peranannya dalam sejarah, dan mengapa ia menjadi tokoh yang tak terlupakan dalam sejarah Indonesia.
Siapakah Raja Dharmawangsa Itu
Siapakah Raja Dharmawangsa Itu?
Raja Dharmawangsa Teguh adalah penguasa terakhir dari Kerajaan Mataram Kuno yang berkuasa sekitar abad ke-11.
Ia memerintah pada masa yang penuh gejolak, ketika Mataram Kuno menghadapi persaingan sengit dari kerajaan-kerajaan besar lainnya di Nusantara, seperti Kerajaan Sriwijaya dan Singhasari.
Dharmawangsa, yang dikenal dengan nama lengkap Sri Maharaja Isana Dharmawangsa Teguh Anantawikramottunggadewa, memimpin kerajaan dengan ambisi besar untuk mengembalikan kejayaan Mataram yang telah merosot.
Meskipun ada sedikit bukti sejarah yang tersisa mengenai Dharmawangsa, nama dan pemerintahanannya tetap tercatat dalam berbagai sumber kuno, terutama melalui prasasti-prasasti yang ditemukan.
Ia dikenal sebagai raja yang berusaha keras untuk melawan dominasi kerajaan-kerajaan besar di wilayah Asia Tenggara, terutama Sriwijaya, yang saat itu menguasai jalur perdagangan maritim.
Sri Maharaja Isana Dharmawangsa Teguh Anantawikramottunggadewa
Nama lengkap Dharmawangsa, yaitu Sri Maharaja Isana Dharmawangsa Teguh Anantawikramottunggadewa, mencerminkan kedudukan dan statusnya sebagai raja yang memiliki gelar tinggi dan tanggung jawab besar.
Gelar ini menunjukkan bahwa Dharmawangsa adalah seorang penguasa yang bukan hanya penting di level lokal, tetapi juga memiliki pengaruh dalam konteks yang lebih luas, mencakup wilayah yang lebih besar di Nusantara.
Meski begitu, pemerintahan Dharmawangsa tidak diwarnai dengan banyak artefak atau bukti fisik yang dapat mengungkapkan secara detail prestasi dan kebijakan-kebijakan yang ia terapkan.
Namun, namanya tetap dikenang dalam sejarah, baik melalui catatan di prasasti maupun cerita-cerita yang diwariskan turun-temurun.
Apa Alasan Dharmawangsa Menyerang Kerajaan Sriwijaya?

Salah satu aspek paling menarik dari pemerintahan Dharmawangsa adalah ambisinya untuk memperluas wilayah dan pengaruh Kerajaan Mataram.
Keinginan ini mengarah pada konflik besar dengan Kerajaan Sriwijaya, yang saat itu merupakan salah satu kekuatan besar di Asia Tenggara.
Sriwijaya dikenal dengan kekuasaannya atas jalur perdagangan maritim, serta pengaruh besar yang dimilikinya di dunia Melayu dan Asia Tenggara.
Dalam upayanya mengembalikan kejayaan Mataram, Dharmawangsa memutuskan untuk menyerang Kerajaan Sriwijaya.
Serangan ini didorong oleh keinginan untuk merebut kembali pengaruh yang hilang dan memperluas kekuasaannya di kawasan tersebut.
Namun, meskipun serangan ini cukup ambisius, hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Kerajaan Mataram tidak berhasil mengalahkan Sriwijaya dan bahkan harus menghadapi banyak tantangan internal yang mengarah pada keruntuhan kekuasaan Dharmawangsa.
Serangan tersebut akhirnya menjadi salah satu faktor yang mempercepat keruntuhan Mataram Kuno, yang sudah terbilang lemah pada masa tersebut.
Siapa yang Membunuh Raja Dharmawangsa?
Kematian Dharmawangsa adalah salah satu peristiwa yang menandai berakhirnya pemerintahan dinasti Mataram Kuno.
Meskipun ada berbagai spekulasi mengenai siapa yang terlibat dalam kematiannya, sumber-sumber sejarah menyebutkan bahwa Dharmawangsa dibunuh oleh orang-orang yang berada dalam lingkaran terdekatnya.
Dharmawangsa tewas pada saat ia tengah berusaha untuk memulihkan kekuatan Mataram setelah serangan yang gagal terhadap Kerajaan Sriwijaya.
Pembunuhan ini dilakukan oleh para pejabat tinggi kerajaan yang merasa terancam dengan kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh raja.
Perpecahan internal kerajaan yang semakin dalam mengarah pada hilangnya dukungan terhadap Dharmawangsa, dan pada akhirnya ia dibunuh oleh pihak-pihak yang merasa tidak puas dengan pemerintahannya.
Kematian Dharmawangsa menunjukkan betapa rapuhnya kekuasaan pada masa itu, terutama ketika kerajaan sudah terpecah-belah dan menghadapi banyak masalah internal yang serius.
Dengan kematian raja terakhir Mataram Kuno, kerajaan yang pernah besar ini akhirnya runtuh dan digantikan oleh kekuatan baru yang muncul di Nusantara.
Kesimpulan
Raja Dharmawangsa Teguh merupakan sosok yang penuh misteri namun sangat penting dalam sejarah Kerajaan Mataram Kuno.
Sebagai raja terakhir, ia berusaha keras untuk mengembalikan kejayaan kerajaan, namun gagal menghadapi tantangan besar dari Sriwijaya dan perpecahan internal yang menghancurkan kerajaan.
Meskipun tidak banyak bukti sejarah yang tersisa, kisah hidup dan kematiannya tetap menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia, menggambarkan betapa rapuhnya kekuasaan pada masa itu.
FAQs
- Siapakah Raja Dharmawangsa?
Raja Dharmawangsa Teguh adalah penguasa terakhir dari Kerajaan Mataram Kuno yang berkuasa pada abad ke-11, berusaha mengembalikan kejayaan kerajaan. - Apa alasan Dharmawangsa menyerang Kerajaan Sriwijaya?
Dharmawangsa menyerang Sriwijaya untuk memperluas wilayah dan merebut kembali pengaruh yang hilang dari Kerajaan Mataram. - Siapa yang membunuh Raja Dharmawangsa?
Dharmawangsa dibunuh oleh orang-orang dalam lingkaran terdekatnya setelah serangan terhadap Sriwijaya gagal dan terjadi pemberontakan di kerajaan.